Network
PR BEKASI - Bushra Shah, seorang wanita Pakistan berusia 35 tahun, mengatakan dia telah mewujudkan mimpi masa kecilnya dengan melaksanakan ibadah haji.
Wanita Pakistan tersebut menunaikan ibadah haji tanpa adanya pendamping wali laki-laki, yang merupakan aturan baru Arab Saudi.
Kementerian Haji Arab Saudi telah secara resmi mengizinkan wanita dari segala usia untuk melakukan ibadah haji tanpa adanya wali laki-laki atau 'mahram'.
Namun, syarat dari aturan baru tersebut adalah wanita itu pergi dalam rombongan atau kelompok.
Keputusan tersebut sebagai bagian dari reformasi sosial yang diluncurkan Putra Mahkota Mohammed bin Salman.
Sejak dia menduduki kursi kekuasaan, beberapa kebijakan terkait wanita diubah, seperti izin mengemudi dan bepergian ke luar negeri tanpa wali.
“Ini seperti mimpi yang menjadi kenyataan. Impian masa kecil saya adalah melakukan haji,” kata Shah, sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari Al Arabiya pada Rabu, 21 Juli 2021.
Baca Juga: 49 Outlet di Seluruh Arab Saudi Ditutup dan Diberi Sanksi Usai Kedapatan Langgar Prokes Covid-19
Haji merupakan salah satu dari lima rukun Islam, suatu keharusan bagi muslim yang sehat dan mampu untuk melaksanakannya sekali seumur hidup.
Bagi ibu muda itu, melakukan ziarah bersama suami dan anaknya akan menjadi gangguan.
Karena akan membuatnya tak mampu berkonsentrasi secara penuh pada ritual ibadah selama haji.
Bushra Shah adalah salah satu dari 60.000 peziarah yang terpilih untuk mengambil bagian dalam haji tahun ini.
Baca Juga: Arab Saudi Tangkap 120 Orang Usai Nekat Jual Sertifikat Tes Covid-19 Palsu kepada Jemaah Haji
Jumlah tersebut telah dikurangi secara dramatis sejak tahun lalu karena adanya pandemi virus corona.
Tahun ini, hanya warga negara dan penduduk Arab Saudi yang diizinkan untuk melaksanakan ibadah haji.
Selain itu, juga warga negara lain yang tengah berdomisili di Arab Saudi yang diperbolehkan.
Para pejabat sendiri menyampaikan bahwa tahun ini sekitar 40 persen dari peziarah adalah wanita.
Baca Juga: Jelang Idul Adha, Pejabat Arab Saudi Ganti Kain Ka'bah dengan Kiswah Baru
"Banyak wanita yang juga ikut denganku. Saya bangga bahwa sekarang kami mandiri dan tak membutuhkan wali," ujar Shah.
Suaminya, Ali Murtada, menyatakan dia sangat mendorong keputusan istrinya untuk melakukan perjalanan haji sendirian.
Dorongan itu diberikannya setelah pemerintah memutuskan melarang anak-anak berpartisipasi dalam ziarah.
Ali Murtada akan tinggal di Jeddah untuk menjaga anak-anaknya.
Baca Juga: Arab Saudi Luncurkan Teknologi Medis Modern untuk Pelayanan Medis Jemaah Haji
“Kami memutuskan bahwa salah satu dari kami harus pergi. Mungkin dia akan hamil tahun depan atau mungkin anak-anak masih tidak diizinkan untuk berpartisipasi," kata pria berusia 38 tersebut.
Sebelumnya, kehadiran wali laki-laki bagi jamaah haji perempuan di bawah usia 45 tahun diwajibkan.
Itulah yang dialami oleh Marwa Shaker, seorang wanita Mesir yang tinggal di ibu kota Saudi, Riyadh.
Baca Juga: Kemenkes Arab Saudi Ungkap Tak Ada Kasus Infeksi Covid-19 Selama Ibadah Haji Tahun Ini
“Haji tanpa wali adalah keajaiban,” kata wanita berusia 42 tahun ini.
Dia sudah bepergian selama beberapa kali ke Mekkah bersama teman-temannya sebelum ibadah haji terselenggara.
Bagi Sadaf Ghafoor, seorang dokter Inggris-Pakistan, bepergian tanpa wali laki-laki adalah “satu-satunya pilihan".
Baca Juga: Muhammad Bin Salman Gelontorkan Rp14 Miliar untuk Mendukung Pernikahan Anak Yatim di Arab Saudi
"Kami tak bisa meninggalkan anak-anak sendirian," katanya.
Akhirnya, sang suami memutuskan untuk menjaga anak-anak dan Ghafoor pergi ke Mekkah bersama tetangganya.
“Tidak mudah mengambil keputusan untuk pergi sendiri, tetapi kami mengambil kesempatan ini sebagai berkah,” katanya.***
