PR BEKASI - Seorang pria asal Australia mencoba melarikan diri dari isolasi mandiri dengan menurunkan tali yang terbuat seprai yang diikat dari jendela kamarnya.
Polisi setempat melaporkan bahwa pria tersebut melakukan isolasi mandiri di sebuah hotel di kota Perth, Australia.
Dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Asia One pada Minggu, 25 Juli 2021, setelah tiba di kota Pantai Barat dengan penerbangan antar negara bagian dari Brisbane.
Pria tersebut ditolak permohonan masuknya di bawah aturan ketat masuk perbatasan negara bagian, agar menghentikan penyebaran virus Covid-19 dari tempat lain di Australia.
Pria itu akhirnya disuruh meninggalkan Australia dalam waktu 48 jam dan dibawa ke hotel untuk karantina sementara.
Tetapi tepat sebelum pukul 1.00 waktu setempat dia mencoba melarikan diri melalui jendela kamar hotelnya, pada Selasa, 20 Juli 2021.
"Dia memanjat keluar jendela kamar lantai empat menggunakan tali yang terbuat dari seprai dan melarikan diri dari daerah itu," kata Polisi Australia Barat dalam sebuah posting Facebook.
Polisi juga memposting foto tali darurat yang tergantung dari jendela di lantai atas bangunan bata hingga ke jalan.
Kemudian polisi berhasil menangkap pria itu di seberang kota sekitar 8 jam kemudian.
Dengan menuduhnya karena gagal mematuhi arahan dan memberikan informasi palsu atau menyesatkan.
Namun, polisi tidak mengungkapkan identitas pria itu, dia mengatakan bahwa pria itu berusia 39 tahun dan hasil tesnya menunjukan negatif virus Covid-19.
Selain itu, polisi juga tidak memberikan alasan atas dugaan dari tindakan pria tersebut.
Baca Juga: Media Asing Soroti 'Orang-orang Baik' Indonesia Terlibat di Dapur Umum untuk Bantu Pasien Covid-19
Sementara itu, Australia telah mencatat kasus dan kematian virus corona yang jauh lebih sedikit daripada banyak negara maju lainnya.
Australia juga sebagian telah menutup perbatasan nasional dan internal, memberlakukan karantina hotel yang wajib bagi siapa pun orang yang datang dari luar negeri atau negara bagian lain Australia.
Namun kebijakan itu membawa serangkaian pelarian, termasuk seorang wanita yang dituduh turun dari dua balkon dan menendang pintu untuk menghindari karantina di pusat regional timur laut Cairns.***