Mereka pun kemudian menyusul ke krematorium tersebut untuk mencari putrinya, namun pendeta Hindu yang bertugas di sana mengatakan bahwa gadis tersebut telah meninggal.
“Saya terkejut dan meminta pendeta untuk memberitahu saya bagaimana putri saya bisa mati,” kata ibu gadis tersebut, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Al Jazeera pada Rabu, 4 Agustus 2021.
Orang tua gadis tersebut kemudian meminta jasad putrinya untuk dilaporkan ke polisi dan diotopsi di rumah sakit.
Namun, pendeta tersebut menolak permintaan orang tua gadis tersebut dan malah mencoba memberi uang tutup mulut kepada mereka untuk tidak melaporkannya ke pihak manapun.
Pendeta yang diketahui berusia 55 tahun tersebut kemudian mengaku bahwa gadis tersebut meninggal karena tersengat listrik saat sedang mengambil air.
Baca Juga: Menlu AS Pertaruhkan Kemarahan China, Putuskan Bertemu Pemimpin Spiritual Tibet di India
Akan tetapi, mereka mengetahui bahwa pendeta tersebut telah berbohong dan mereka bersikeras melihat tubuh putrinya.
“Dia terbaring tak bernyawa. Ada memar di tubuhnya, wajahnya pucat dan pakaiannya basah," kenang sang ibu sambal terisak.
Sementara itu, pendeta dan rekan-rekannya mengunci gerbang krematorium dan secara paksa mengkremasi tubuh gadis itu, meskipun ada protes dari ibu yang tak berdaya.