PR BEKASI - Sistem arus utama Samudra Atlantik mungkin menurun kekuatannya dan saat ini bisa saja runtuh yang dapat memiliki konsekuensi bagi sistem cuaca di seluruh dunia.
Sebuah studi yang dipublikasikan di Nature Climate Change, menemukan bukti bahwa Atlantic Meridional Overturning Circulation (AMOC) telah mendekati keruntuhan.
Di mana sistem saat ini yang mencakup Arus Teluk dan mensirkulasikan air hangat ke permukaan laut sangat berkontribusi terhadap suhu ringan di Eropa.
Niklas Boers selaku penulis studi dan peneliti mengatakan bahwa Sirkulasi Pembalikan Meridional Atlantik adalah salah satu sistem sirkulasi utama planet Bumi.
Baca Juga: Ratusan Ribu Tulang Belulang Ditemukan di Gua Arab Saudi, Para Peneliti Terkejut
"Perbedaannya sangat penting karena hilangnya stabilitas dinamis akan menyiratkan bahwa AMOC telah mendekati ambang kritisnya, di mana transisi substansial dan, dalam praktiknya, kemungkinan tidak dapat diubah ke mode lemah dapat terjadi," kata Boers selaku peneliti di Institut Potsdam untuk Penelitian Dampak Iklim, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari UPI pada Jumat, 6 Agustus 2021.
Sebagai informasi Sirkulasi terbalik meridional Atlantik (AMOC) adalah komponen permukaan dan arus dalam yang terintegrasi secara zona di Samudra Atlantik.
Di mana sistem sirkulasi tersebut disamakan dengan ban berjalan untuk lautan.