27 Pengungsi Rohingya Tenggelam Dalam Upaya Melarikan Diri dari Kamp Pengungsian Bangladesh

- 15 Agustus 2021, 12:57 WIB
Sebanyak 27 pengungsi Rohingya hilang setelah perahu yang ditumpangi tenggelam saat berupaya melarikan diri dari kamp pengungsian di pulau Bhasan Char, Bangladesh yang selama ini dikritik oleh kelompok hak asasi manusia.
Sebanyak 27 pengungsi Rohingya hilang setelah perahu yang ditumpangi tenggelam saat berupaya melarikan diri dari kamp pengungsian di pulau Bhasan Char, Bangladesh yang selama ini dikritik oleh kelompok hak asasi manusia. /REUTERS

PR BEKASI – Pejabat Bangladesh melaporkan sebanyak 27 pengungsi Rohingya hilang setelah perahu mereka tenggelam.
 
Diketahui, peristiwa tersebut terjadi pada Sabtu, 14 Agustus 2021 saat mereka berupaya melarikan diri dari kamp pengungsian di pulau Bhasan Char di Bangladesh, yang selama ini dikritik oleh kelompok hak asasi manusia.
 
Setelah insiden tersebut, badan pengungsi PBB mengaku prihatin dengan laporan para pengungsi yang ditangkap dan ditahan karena berusaha meninggalkan Bhashan Char.

Baca Juga: Pemimpin Junta Myanmar Ragukan Kembalinya Muslim Rohingya yang Melarikan diri ke Bangladesh

Hampir 20.000 orang Rohingya telah dipindahkan ke pulau Bhasan Char, yang konsisten menerima kerusakan topan yang mengaum di Teluk Benggala setiap tahun.
 
Bangladesh akhirnya ingin menampung kembali 100.000 dari sekitar satu juta pengungsi Rohingya ke pulau itu, dengan memindahkan mereka dari pemukiman sempit di daratan.
 
Tetapi beberapa orang Rohingya mengatakan mereka dipaksa untuk pindah, sementara ribuan orang memprotes kondisi kehidupan di pulau itu pada Juni 2021.
 
Polisi Bangladesh mengatakan kapal nelayan kecil itu tenggelam dengan 41 warga Rohingya di dalamnya setelah menghadapi cuaca buruk di Teluk Benggala dekat pulau itu.

Baca Juga: Kamp Pengungsian Rohingya di Bangladesh Memprihatinkan Usai Terbakar, PBB Kucurkan Dana Darurat 200 Miliar

Informasi tersebut dilaporkan oleh Mahe Alem, seorang kepala kepolisian di pulau Bhasan Char
 
“Pengungsi berada di atas kapal ketika terbalik tadi malam. Sekitar 14 dari mereka telah kembali tanpa cedera,” katanya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Al Jazeera, Minggu, 15 Agustus 2021.
 
Dia menambahkan operasi penyelamatan bersama yang dilakukan oleh polisi, penjaga pantai, angkatan laut, dan angkatan udara masih berlangsung untuk mencari orang Rohingya yang hilang
 
Administrator pemerintah untuk Bhasan Char, Sujit Kumar Chanda mengatakan bahwa mereka yang hilang termasuk wanita dan anak-anak.

Baca Juga: Kamp Pengungsian Rohingya di Bangladesh Memprihatinkan Usai Terbakar, PBB Kucurkan Dana Darurat 200 Miliar

Chanda mengatakan, seorang anak berusia dua tahun diselamatkan secara dramatis oleh ayahnya yang menggendong anak itu di atas air saat berenang untuk keselamatan.
 
Bangladesh mulai merelokasi pengungsi ke kamp pulau yang kontroversial pada November 2020, dengan mengatakan kamp-kamp pengungsi di tenggara negara itu penuh sesak.
 
Polisi mengatakan, banyak pengungsi Rohingya telah meninggalkan pulau itu dalam beberapa bulan terakhir dan ditangkap di kota-kota pesisir di wilayah Chittagong, Bangladesh.
 
Abdur Rahim (27), salah satu Rohingya yang melarikan diri dari Bhashan Char beberapa bulan lalu mengatakan kurangnya pekerjaan di pulau itu telah mendorong orang untuk melarikan diri.

Baca Juga: Muslim Rohingya Rayakan Penahanan Aung San Suu Kyi dengan Suka Cita

“Tinggal di sana mengerikan. Tidak ada kesempatan untuk bertemu kerabat. Sepertinya mereka menahan kami di penjara tanpa memberi kami kesempatan,” katanya.
 
Juru kampanye Amnesty International Asia Selatan, Saad Hammadi mengatakan Bangladesh harus memastikan bahwa setiap relokasi ke pulau itu bersifat sukarela.
 
“Pengungsi memiliki hak untuk kebebasan bergerak antara pulau dan daratan, di mana banyak dari mereka memiliki keluarga dan kerabat,” katanya.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x