Intelijen Norwegia: Taliban Mulai Buat Daftar Hitam, Tangkap Warga Afghanistan yang Bekerja untuk Barat

- 20 Agustus 2021, 11:35 WIB
Intelijen Norwegia sebut Taliban mulai buat daftar hitam untuk menangkap warga Afghanistan yang bekerja untuk Barat.
Intelijen Norwegia sebut Taliban mulai buat daftar hitam untuk menangkap warga Afghanistan yang bekerja untuk Barat. /Al Jazeera

 

PR BEKASI – Taliban dilaporkan mulai membuat daftar hitam untuk menangkap warga Afghanistan yang diduga bekerja untuk pemerintahan Afghanistan sebelumnya dan pasukan Barat.

Informasi tersebut pertama kali dilaporkan oleh kelompok intelijen Norwegia, Pusat Analisis Global RHIPTO Norwegia pada Rabu, 18 Agustus 2021.

"Taleban mengintensifkan perburuan semua individu dan kolaborator dengan rezim sebelumnya,” bunyi laporan tersebut, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari The Straits Times, Jumat, 20 Agustus 2021.

Namun, jika tidak berhasil menangkap orang-orang yang masuk ke dalam daftar hitam, Taliban dikabarkan akan menargetkan, menangkap, dan menghukum keluarga mereka sesuai dengan interpretasi mereka sendiri terhadap hukum syariah.

Baca Juga: Taliban Berhasil Tangkap Gubernur Perempuan Afghanistan Pertama: Tak Ada Tempat untuk Perempuan

"Yang paling berisiko adalah individu di posisi sentral di militer, polisi, dan unit investigasi," kata RHIPTO.

RHIPTO nmengatakan bahwa laporan Afghanistan dibagikan dengan badan-badan dan individu-individu yang bekerja di dalam Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

"Ini bukan laporan yang dibuat oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa, melainkan oleh Pusat Analisis Global Norwegia," kata seorang pejabat PBB, ketika dimintai komentar.

Seorang juru bicara Taliban tidak segera menanggapi permintaan komentar atas laporan tersebut.

Sejak merebut Kabul, Taliban telah berusaha menampilkan wajah yang lebih moderat kepada dunia, dengan mengatakan mereka menginginkan perdamaian dan tidak akan membalas dendam terhadap musuh lama.

Baca Juga: Janjikan Masuk Surga, Taliban Buru Penyanyi Pop Perempuan Afganistan Ini Karena Dianggap Salahi Syariat

Laporan setebal empat halaman itu mereproduksi sebuah surat yang katanya telah ditulis kepada satu orang yang diduga kolaborator yang diambil dari apartemennya di Kabul minggu ini.

Orang yang Namanya dirahasiakan tersebut saat ini dikabarkan telag ditahan oleh Taliban untuk diinterogasi atas perannya sebagai pejabat kontra-terorisme di pemerintahan sebelumnya.

Sebuah surat yang tertanggal Senin, 16 Agustus 2021 dari Komisi Militer Imarah Islam Afghanistan, mencatat bahwa tahanan tersebut telah melakukan perjalanan ke Inggris yang dianggap oleh Taliban sebagai bentuk kerja sama dengan negara Barat.

"Jika Anda tidak melapor ke komisi, anggota keluarga Anda akan ditangkap, dan Anda bertanggung jawab untuk ini,” katanya.

“Anda dan anggota keluarga Anda akan diperlakukan berdasarkan hukum syariah," kata surat itu, menurut terjemahan yang diberikan dalam laporan,” katanya, melanjutkan.

Baca Juga: Kapten Timnas Perempuan Afghanistan Ajak Hapus Foto di Medsos Agar Tak Diincar Taliban: Ini Menyakitkan

Sampai artikel ini dibuat, laporan dari RHIPTO tersebut masih belum diketahui kebenarannya secara independen.

Taliban sendiri diketahui telah mendesak persatuan bagi seluruh warga Afghanistan saat protes menyebar di Kabul

Ditambah lagi, presiden sebelumnya, Ashraf Ghani diketahui telah melarikan diri dari Afghanistan dan mendapatkan kritik keras dari warga Afghanistan.

Secara terpisah, seorang anggota senior pasukan keamanan dari pemerintahan yang digulingkan mengirim pesan kepada wartawan.

Dirinya mengatakan bahwa Taliban telah memperoleh dokumen keamanan nasional rahasia dan Taleban menangkap mantan staf intelijen dan keamanan.***

Editor: Rinrin Rindawati

Sumber: The Straits Times


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x