Donald Trump Ngamuk Akun Twitter Taliban Bebas Cuit saat Akunnya Sendiri Kena Suspend: Ini Memalukan!

- 21 Agustus 2021, 19:31 WIB
Donald Trump (kiri) ngamuk ke Twitter akun Taliban (kanan) dibiarkan bebas aktif sementara akunnya ditangguhkan.
Donald Trump (kiri) ngamuk ke Twitter akun Taliban (kanan) dibiarkan bebas aktif sementara akunnya ditangguhkan. /Dok. Daily Mail

PR BEKASI - Mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengamuk kepada Twitter karena mengizinkan Taliban menunjukkan eksistensinya di platform tersebut.

Donald Trump menganggap, Twitter telah memberikan akses kepada Taliban untuk mempertontonkan kekerasan.

"Ini memalukan! Ada pembunuh, perampok, dan diktator mengerikan diberi panggung di media sosial," kata Donald Trump, seperti dilihat Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Daily Mail pada Sabtu, 21 Agustus 2021.

Baca Juga: Afghanistan Jatuh ke Tangan Taliban, Donald Trump: Joe Biden Telah Lakukan Hal Gila dan Memalukan Bagi AS

Menurut Donald Trump, Twitter bertindak tidak adil dengan memberikan akses kepada Taliban sementara akunnya sendiri di-suspend oleh Twitter.

"Semuanya diberi akses, tapi Presiden Amerika Serikat yang punya ratusan juta malah di-suspend," ujar Donald Trump.

Seperti yang diketahui, akun Twitter Donald Trump telah di-suspend oleh Twitter pada 8 Januari 2021 lalu.

Baca Juga: Taliban Kuasai Afghanistan, Joe Biden Salahkan Donald Trump

Berdasarkan keterangan yang diperoleh, Taliban yang dimaksud oleh Donald Trump adalah Zabihullah Mujahid.

Zabihullah Mujahid diketahui adalah juru bicara kelompok Taliban yang saat ini berhasil mengambil alih pemerintahan Afghanistan.

Trump menilai, Zabihullah Mujahid diberikan panggung oleh Twitter untuk mempublikasikan kekerasannya kepada publik.

Baca Juga: Donald Trump Siap Rebut Kembali Jabatan Presiden AS 2024, Ex Sekretaris Gedung Putih: Berat Badannya Berkurang

Sementara itu, platform lain seperti Facebook tidak memberikan akses terkait postingan yang mengandung kekerasan seperti Taliban.

Hingga saat ini, akun Twitter Zabihullah Mujahid tetap aktif dengan lebih dari 322 ribu pengikut.

Adapun Twitter telah merilis keterangan pers terkait hal ini.

Baca Juga: Tak Terima Dituduh Terorisme oleh AS, Kuba Sebut Joe Biden Lanjutkan Kebijakan Donald Trump

Alasan Twitter tetap memberikan akses kepada Zabihullah Mujahid adalah agar dapat memantau informasi terkini di Afghanistan.

"Situasi di Afghanistan berkembang sangat pesat. Kami menyaksikan orang-orang di negara itu menggunakan Twitter untuk mencari bantuan," bunyi keterangan pers itu.

Kendati demikian, Twitter mengaku akan menindak tegas setiap pelanggaran yang terjadi di platformnya.

"Kami akan terus secara proaktif menegakkan aturan kami dan meninjau konten yang mungkin melanggar aturan Twitter," bunyi keterangan pers tersebut.***

Editor: Elfrida Chania S

Sumber: Daily Mail


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x