"China sudah dalam posisi di Afghanistan untuk menambang mineral ini," kata Michael Tanchum dalam Fox.
Salah satu perusahaan raksasa pertambangan Asia, Metallurgical Corporation of China telah dilaporkan telah memiliki izin untuk menambang tembaga di provinsi Logar, Afghanistan.
Baca Juga: Taliban Pukuli Warga Afghanistan yang Lari di Bandara Kabul, Diduga Tak Penuhi Syarat Evakuasi
Adapun Afganistan diketahui memiliki kandungan mineral yang kaya seperti besi, tembaga, kobalt, emas, dan lithium.
Ilmuwan dari Ecological Futures Group Rod Schoonover mengungkap kekayaan alam Afghanistan ditaksir mencapai US$1 Triliun atau sekitar Rp14 ribu triliun.
"Afghanistan bukan hanya kaya logam mulia, tapi juga mineral yang dibutuhkan di abad ke-21 ini," kata Rod Schooner.
Sebagai informasi, lithium, kobalt, dan neodymium adalah jenis logam yang sangat dibutuhkan dalam pasar internasional.
Ketiga jenis logam tersebut dibutuhkan untuk bahan baku pengembangan mobil listrik dan teknologi bersih lainnya di masa depan.
Kendati demikian, potensi sumber daya alam Afghanistan ini hampir tidak tersentuh lantaran konflik berkepanjangan.