Ilmuwan Temukan Titik Panas Bumi di Bawah Gletser Kiamat, Misteri Antartika Berhasil Dipecahkan

- 24 Agustus 2021, 14:07 WIB
Misteri Antartika berhasil dipecahkan setelah para ilmuwan menemukan titik panas   di bawah
Misteri Antartika berhasil dipecahkan setelah para ilmuwan menemukan titik panas di bawah /NASA

 

PR BEKASI – Para ilmuwan berhasil memecahkan misteri Antartika setelah mereka menemukan "gletser kiamat" sedang berperang dengan titik panas Bumi yang berjarak 10 hingga 15 mil di bawah permukaannya.

Gletser Thwaites yang mendapat julukan gletser kiamat karena dampaknya terhadap kenaikan permukaan laut tidak hanya kehilangan es dengan cepat akibat perubahan iklim.

Para ilmuwan mengatakan bahwa gletser tersebut terkena titik panas Bumi karena hanya 10 sampai 15 mil jauh di bawah Antartika Barat, dibandingkan dengan sekitar 25 mil di Antartika Timur.

Sejak era 1980-an, ia telah kehilangan hampir 600 miliar ton es, yang konon berkontribusi sendiri terhadap empat persen kenaikan permukaan laut global tahunan selama waktu itu.

Baca Juga: 100 Lebih Gunung Berapi Aktif Ditemukan di Bawah Lapisan Es Antartika, Peneliti Sebut Bisa Sebabkan Kiamat

Tingkat es gletser yang mencair telah meningkat secara substansial dalam tiga dekade terakhir.

Para ilmuwan mengatakan bahwa peristiwa tersebut disebabkan terutama oleh peningkatan pemanasan global buatan manusia.

Sekarang, sebuah studi baru yang diterbitkan dalam jurnal Communications Earth & Environment menunjukkan bahwa titik panas Bumi itu sendiri mungkin juga memainkan peran besar dalam mencairnya gletser.

Para peneliti menganalisis data medan geomagnetik dari Antartika Barat untuk membuat peta baru aliran panas panas bumi di wilayah tersebut.

Penulis utama studi, Ricarda Dziadez mengatakan bahwa aliran panas Bumi tersebut benar-benar terdapat tepat di bagian bawah gletser kiamat tersebut.

Baca Juga: Temukan Gunung Api Raksasa di Bawah Lapisan Es Antartika, Peneliti: Letusannya Bisa Hancurkan Separuh Bumi

"Kerak bumi hanya setebal 17 hingga 25 kilometer, aliran panas panas bumi hingga 150 miliwatt per meter persegi dapat terjadi di bawah Gletser Thwaites," katanya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Express, Selasa, 24 Agustus 2021.

Para ilmuwan telah lama menduga bahwa Antartika Barat menyerap lebih banyak panas dari mantel atas planet saat berada di palung samudera dan studi terbaru tersebut telah mengukur perbedaan untuk pertama kalinya.

Rekan penulis Dr Karsten Gohl menambahkan ada beberapa faktor yang mempengaruhi suhu di bawah gletser tersebut.

"Suhu di bagian bawah gletser tergantung pada sejumlah faktor, misalnya apakah tanahnya terdiri dari batuan padat, padat, atau meteran sedimen jenuh air,” katanya.

"Air menghantarkan panas yang naik dengan sangat efisien. Tetapi air juga dapat mengangkut energi panas sebelum mencapai dasar gletser," katanya, melanjutkan.

Baca Juga: Lapisan Es Pecah di Antartika, Hasilkan Gunung Es yang Lebih Luas dari New York

Para ahli sebelumnya telah memperingatkan bahwa jika gletser Thwaites runtuh ke laut, permukaan laut global akan naik sekitar 25 inci dan menenggelamkan daerah pesisir pantai di seluruh dunia.

Itu terjadi setelah para peneliti di Climate Central nirlaba meramalkan masa depan yang suram untuk garis pantai Inggris.

Di selatan Inggris, banyak pantai di sekitar Hampshire, Sussex dan Kent ditandai dengan warna merah yang artinya terancam tenggelam.

Proyeksi Climate Central didasarkan pada data yang diterbitkan dalam jurnal ilmiah peer-review.

Mereka mengatakan peta harus dianggap sebagai alat penyaringan untuk mengidentifikasi tempat-tempat yang mungkin memerlukan penyelidikan risiko yang lebih dalam.

"Pendekatan kami memudahkan untuk memetakan skenario apapun dengan cepat dan mencerminkan ancaman dari kenaikan permukaan laut permanen di masa depan dengan baik,” katanya.

"Namun, keakuratan peta ini menurun saat menilai risiko dari peristiwa banjir ekstrim," katanya, menambahkan.

Prakiraan tidak memperhitungkan faktor risiko lain seperti erosi pantai, banjir di daratan atau curah hujan.***

Editor: Rinrin Rindawati

Sumber: Express


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x