PR BEKASI - Juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid mengaku khawatir pasukannya melakukan pelecehan seksual pada perempuan usai mengambil alih pemerintahan Afghanistan pada 15 Agustus 2021 lalu.
Sebagai informasi, pandangan konservatif menganggap perempuan dan anak-anak dianggap sebagai harta rampasan perang.
Atas dasar tersebut, Zabihullah menilai ada sejumlah pasukannya yang masih memiliki pandangan demikian.
"Kami khawatir pasukan kami yang masih baru dan tidak terdidik dengan baik akan melecehkan perempuan," kata Zabihullah, seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Daily Mail pada Kamis, 26 Agustus 2021.
Baca Juga: Jubir Taliban Ungkap Peraturan Baru di Afghanistan: Musik Dilarang dan Perempuan Wajib Pakai Jilbab
Menurut Zabihullah, agama Islam melarang tindakan pelecehan seksual kepada perempuan.
"Tuhan melarang. Kami tidak ingin pasukan kami melecehkan atau bertindak kasar pada perempuan," tuturnya.
Oleh karena itu, Zabihullah meminta kepada perempuan agar tetap di rumah sampai waktu yang belum ditentukan.