Warga Afghanistan yang Angka Vaksin Covid-19 Turun 80 Persen Sejak Dikuasai Taliban, UNICEF Beri Peringatan

- 26 Agustus 2021, 18:44 WIB
Angka vaksinasi Covid-19 di Afghanistan turun 80 persen sejak diambil alih Taliban dan UNICEF memberikan peringatan.
Angka vaksinasi Covid-19 di Afghanistan turun 80 persen sejak diambil alih Taliban dan UNICEF memberikan peringatan. /Instagram/@unicef

 

PR BEKASI - Afghanistan semakin menjadi sorotan warga dunia sejak diambil alih oleh Taliban pada beberapa waktu lalu.

Sementara itu, pandemi Covid-19 juga masih mengancam seluruh warga Afghanistan saat ini.

Sebelumnya, Afghanistan melakukan program vaksin Covid-19 untuik mencegah penularan dan mewujudkan hear immunity.

Namun, dilaporkan bahwa jumlah warga Afghanistan yang melakukan suntik vaksin Covid-19 berkurang sampai 80 persen sepekan setelah Ibu Kota Kabul jatuh ke tangan Taliban.

Baca Juga: Lari dari Taliban dalam Keadaan Hamil Tua, Seorang Ibu di Afghanistan Melahirkan di Pesawat Amerika

UNICEF memperingatkan beberapa dosis vaksin Covid-19 yang dikirim ke Afghanistan hampir dekat masa kadarluwarsanya.

Kelompok radikal Taliban menguasai Ibu Kota Kabul pada 15 Agustus 2021, setelah sebelumnya merebut kota-kota lain di negara itu pada awal bulan ini.

Taliban melancarkan pemberontakan di Afganistan setelah Amerika Serikat memutuskan menarik pasukan militernya usai 20 tahun pertempuran di sana.

“Sejak Taliban mengambil alih Kabul, ada penurunan sampai 80 persen pada orang-orang yang datang untuk disuntik vaksin virus corona,” kata juru bicara UNICEF, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Reuters pada Kamis, 26 Agustus 2021.

Sejak 15 Agustus 2021, sudah ada 30.500 warga Afghanistan yang disuntik vaksin Covid-19 total dari 23 provinsi di negara itu. Total ada 34 provinsi di Afghanistan.

Baca Juga: Lari dari Taliban dalam Keadaan Hamil Tua, Seorang Ibu di Afghanistan Melahirkan di Pesawat Amerika

Seperti diketahui bahwa Afghanistan mendapatkan vaksin Covid-19 lewat program WHO, yang dinamai Covax.

“Penurunan ini dapat dimengerti karena situasi yang sedang kacau, konflik dan kedaruratan. Masyarakat memprioritaskan keamanan mereka dan keselamatan,” kata Juru bicara UNICEF.

Sementara UNICEF enggan berkomentar soal apakah penurunan ini juga akibat skeptisme Taliban terhadap vaksin.

UNICEF hanya memperingatkan risiko-risiko yang mungkin dihadapi jika imunisasi massal vaksin virus corona diperlambat.

Selanjutnya diketahui ada sekitar 2 juta dosis vaksin virus corona merek Johnson and Johnson dikirim ke Afghanistan.

Separuh dari jumlah itu dikonfirmasi bahwa akan kadarluwarsa pada November 2021 mendatang.***

Editor: Rinrin Rindawati

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x