Taliban Minta Perempuan Afghanistan Diam di Rumah Agar Tak Dilecehkan, Aktivis: Lagu Lama!

- 26 Agustus 2021, 16:32 WIB
Aktivis perempuan Heather Barr pesimis Taliban hormati hak-hak perempuan.
Aktivis perempuan Heather Barr pesimis Taliban hormati hak-hak perempuan. /Human Right Watch

PR BEKASI - Direktur Asosiasi Hak Perempuan dari Human Right Watch Heather Barr mengaku pesimis dengan janji Taliban yang akan hormati hak-hak perempuan.

Sebelumnya, juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid meminta perempuan Afghanistan agar tetap di rumah.

Alasannya adalah masalah keamanan, yakni kekhawatiran pasukan Taliban melakukan pelecehan seksual pada perempuan usai mengambil alih pemerintahan Afghanistan pada 15 Agustus 2021 lalu.

Baca Juga: Muhammad Farhan Sebut Ada Glorifikasi Kemenangan Taliban di Indonesia: Ini Mengerikan, Harus Segera Dihentikan

Untuk informasi, pandangan konservatif Taliban menganggap perempuan dan anak-anak dianggap sebagai harta rampasan perang.

Atas dasar tersebut, Zabihullah menilai ada sejumlah pasukannya yang masih memiliki pandangan demikian.

"Kami khawatir pasukan kami yang masih baru dan tidak terdidik dengan baik akan melecehkan perempuan," kata Zabihullah.

Baca Juga: Jubir Taliban Akui Khawatir Pasukannya Lakukan Pelecehan Seksual ke Perempuan: Tetap di Rumah

Oleh karena itu, Zabihullah meminta kepada perempuan agar tetap di rumah sampai waktu yang belum ditentukan.

Halaman:

Editor: Puji Fauziah

Sumber: Daily Mail


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x