Bangunan lain di desa Palestina tersebut seperti sekolah juga dibentengi untuk mencegah kerusakan dari batu pemukim, sementara satu keluarga meninggalkan rumah mereka karena tidak mampu menghadapi kekerasan terus-menerus.
Pegawai kotamadya Amer, Safadi mengatakan dia harus sering pergi ke pinggiran desa untuk memperbaiki tangki air setelah pemukim Yahudi dan tentara Israel membuat lubang di dalamnya.
“Saya khawatir akan tertembak lagi setelah saya ditembak beberapa tahun lalu oleh para pemukim dengan peluru masih bersarang di lengan saya,” katanya.
Kehidupan sehari-hari banyak penduduk desa Palestina di seluruh Tepi Barat berada di bawah kekuasaan pemukim Yahudi dan tentara Israel yang mendukung mereka.
Para tentara Israel diketahui membiarkan para pemukim Yahudi menebang pohon zaitun, membakar ladang pertanian, menyerang warga Palestina.
Kasus tersebut terus meningkat jumlahnya dengan beberapa warga menjadi korban tembak dan pembunuhan mereka, sementara yang lainnya dirawat di rumah sakit.
Sementara tentara Israel dimaksudkan untuk melindungi orang Israel dan Palestina, selama bertahun-tahun kelompok HAM Israel dan internasional telah mendokumentasikan banyak kasus di mana tentara Israel membiarkan pemukim Yahudi melakukan kejahatan.
Dalam skenario terburuk, tentara Israel mendorong para pemukim Yahudi untuk menyerang dan kemudian membela mereka dengan menembaki warga Palestina yang mencoba melindungi desa mereka.