Baru Beberapa Hari Haramkan Musik, Taliban Eksekusi Mati Penyanyi Folk Afghanistan

- 31 Agustus 2021, 13:50 WIB
Penyanyi folk Afghanistan, Fawad Andarabi telah dieksekusi mati oleh Taliban selang beberapa hari setelah mereka mengharamkan music di Afghanistan.
Penyanyi folk Afghanistan, Fawad Andarabi telah dieksekusi mati oleh Taliban selang beberapa hari setelah mereka mengharamkan music di Afghanistan. /YouTube/Imzia Vlog

PR BEKASI – Taliban dilaporkan telah melakukan eksekusi mati terhadap seorang penyanyi folk kenamaan asal Afghanistan.

Penyanyi bernama Fawad Andarabi tersebut diketahui telah menjalani eksekusi mati dengan cara ditembak mati pada Jumat, 28 Agustus 2021.

Dalam setiap penampilannya, Fawad Andarabi diketahui selalu memainkan alat musik semacam biola yang disebut ghichak dan menyanyikan lagu-lagu tradisional tentang negaranya.

Baca Juga: Penyanyi Afghanistan Fawad Andarabi Dibunuh Secara Brutal oleh Taliban, sang Anak: Dia Hanya Menghibur Orang

Eksekusi mati penyanyi folk tersebut dilakukan selang beberapa hari setelah Taliban melarang musik di Afghanistan karena dianggap tak sesuai dengan syariat agama Islam

Pihak keluarga korban mengatakan bahwa Fawad Andarabi mendapatkan eksekusi mati setelah Taliban menggeledah rumahnya.

Bahkan, saat melakukan penggeledahan di rumahnya, para Taliban tersebut sempat minum teh bersamanya.

Baca Juga: Akhiri Misi Perang 20 Tahun, Pesawat Terakhir AS Resmi Tinggalkan Afghanistan Hari Ini

Menurut pengakuan dari anak Fawad Andarabi, Jawad mengatakan bahwa ayahnya telah ditembak mati tepat di bagian kepalanya di sebuah ladang pertanian.

“Dia tidak bersalah, seorang penyanyi yang hanya menghibur orang,” katanya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari New York Post, Selasa, 31 Agustus 2021.

Sementara itu, Zabihullah Mujahid yang merupakan juru bicara Taliban mengakui bahwa pihaknya masih terus menyelidiki insiden eksekusi mati tersebut.

Baca Juga: Minta Pemerintah Waspadai 'Alumni Afghanistan', Pengamat: Masalah Taliban Saat Ini adalah Politisasi Agama

Dirinya menambahkan bahwa Taliban tidak memiliki rincian lain tentang pembunuhan di daerah sekitar 60 mil utara Kabul.

Sebelumnya, Taliban sendiri telah melarang segala jenis musik di Afghanistan karena menurut mereka, musik dalam agama Islam hukumnya haram.

Taliban juga diketahui melarang musik dalam pemerintahan pertama kelompok itu di Afghanistan dari tahun 1996 hingga 2001.

Baca Juga: China Minta Amerika Serikat Terima Taliban Jadi Pemerintah Sah Afghanistan: Jangan Main Standar Ganda

“Musik dilarang dalam Islam. Kami berharap kami dapat membujuk orang untuk tidak melakukan hal-hal seperti itu, daripada menekan mereka,” kata juru bicara Taliban.

Mantan Menteri Dalam Negeri Afghanistan, Massoud Andarabi membagikan rekaman penyanyi itu tampil, mengatakan dia dibunuh secara brutal hanya karena "membawa kegembiraan ke lembah ini dan orang-orangnya.

"Saat dia bernyanyi di sini, lembah kita yang indah, tanah nenek moyang kita, tidak akan tunduk pada kebrutalan Taliban," katanya

Baca Juga: Jamin Keamanan Evakuasi, AS Putuskan Tak Akan Buka Kedutaan Besar di Afghanistan Setelah 31 Agustus 2021

Karima Bennoune, pelapor khusus PBB untuk hak budaya, mengatakan dia sangat prihatin atas eksekusi mati yang menimpa Fawad Andarabi.

"Kami menyerukan kepada pemerintah untuk menuntut Taliban menghormati hak asasi artis," katanya.

Agnes Callamard, sekretaris jenderal Amnesty International, juga mengecam eksekusi mati tersebut

“Ada banyak bukti bahwa Taliban tahun 2021 sama dengan Taliban yang tidak toleran, kejam, dan represif tahun 2001. Tidak ada yang berubah di bagian depan itu,” katanya.***

Editor: Elfrida Chania S

Sumber: New York Post


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x