PR BEKASI - Pengamat dari Direktur Eksekutif Jaringan Moderat Indonesia, Islah Bahrawi meminta dan mendorong pemerintah untuk mewaspadai geliat jaringan teroris di Indonesia setelah kebangkitan Taliban di Afghanistan.
Menurut Islah Bahrawi, apa yang terjadi di Afghanistan dapat juga berhubungan dengan masalah ideologi sehingga bisa menyasar siapa saja.
Secara historis, kata Islah, kelompok radikal di Indonesia memiliki keterkaitan dengan kelompok radikal di Afghanistan.
Baca Juga: POPULER HARI INI: Chef Juna Tak Ingin Punya Anak hingga WN Malaysia Ditahan Taliban
Berdasarkan data, para pelaku teror di Indonesia banyak yang merupakan "alumni Afghanistan".
Artinya, kata dia, siapa pun tanpa terkecuali bisa terpengaruh atas kelompok Taliban yang berhasil menguasai atau mengambil alih kekuasaan dari pemerintah yang sah di Afghanistan.
Ia mengatakan, ketika resiliensi ideologi tersebut menguat maka tidak menutup kemungkinan motivasi dan inisiasi menjadi sesuatu yang rentan di masyarakat saat ini.
"Sekali lagi, bagi saya, persoalan ideologis dan geopolitik jauh lebih berbahaya ketimbang persoalan ideologis," kata dia.
Baca Juga: Musik Dilarang, Taliban Tak Izinkan Suara Perempuan Disiarkan Radio dan Televisi ke Publik