Taliban Tertipu, Pasukan Inggris Berhasil Menyamar dengan Burqa saat Kabur dari Afghanistan

- 5 September 2021, 13:05 WIB
Pasukan SAS Inggris berhasil melarikan diri dari Afghanistan setelah melakukan penyamaran dengan mengenakan burqa untuk mengelabui Taliban.
Pasukan SAS Inggris berhasil melarikan diri dari Afghanistan setelah melakukan penyamaran dengan mengenakan burqa untuk mengelabui Taliban. /REUTERS/Denis Sinyakov

PR BEKASI – Pasukan Khusus Kerajaan Inggris, SAS berhasil melarikan diri dari Afghanistan setelah melakukan penyamaran dengan mengenakan burqa untuk mengelabui para Taliban.

Sekitar 20 pasukan SAS terpaksa melakukan perjalanan sepanjang ratusan mil untuk melarikan diri dari negara yang sejak itu jatuh ke dalam kendali Taliban sekali lagi.

Pasukan itu diketahui sedang menjalankan misi di Afghanistan selatan dan diperingatkan bahwa tidak ada helikopter yang tersedia untuk mengevakuasi mereka ke luar negeri.

Baca Juga: Janji Berubah, Petinggi Taliban Akan Bentuk Pemerintahan Inklusif di Afghanistan

“SAS telah berada di Afghanistan selama berbulan-bulan dan telah melakukan misi pengintaian rahasia ketika semuanya menjadi kacau,” menurut sebuah laporan, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Express, Minggu, 5 September 2021.

Mereka kemudian dilaporkan menyusun rencana cerdik untuk melarikan diri dari Afghanistan dengan mengibarkan bendera Taliban dalam perjalanan mereka ke ibu kota Kabul.

“Mereka diperintahkan untuk membatalkan operasi dan bersiap-siap untuk segera diekstraksi ke Kabul,” katanya.

Baca Juga: Wanita Afghanistan Sebut Taliban Haruskan Mereka Pakai Cadar, Penjualan Burqa Laku Keras

Begitu tiba di ibu kota, seluruh pasukan SAS mengenakan burqa untuk melakukan penyamaran sebagai wanita di depan pasukan Taliban.

“Pasukan membuang sebagian besar peralatan mereka kecuali senjata dan amunisi mereka dan melakukan penyamaran dengan menggunakan burqa. Mereka kemudian menyewa lima buah taksi dan pergi ke Kabul,” kata laporan itu.

Sembari menggunakan burqa, pasukan SAS juga berpura-pura senang dan menyambut kembali kepemimpinan Taliban di Afghanistan.

Baca Juga: Rusia Ingin Pertahankan Hubungan dengan Afghanistan, Vladimir Putin: Semoga Taliban Beradab

“Setiap kali mereka datang ke blokade jalan, seorang tentara pasukan khusus Afghanistan menjelaskan bahwa para wanita itu sangat taat dan ingin menyambut kembalinya Taliban ke Afghanistan. Itu berhasil,” katanya.

“Ada beberapa momen yang tidak pasti, tetapi bahkan Taliban enggan melepaskan burqa dari seorang wanita yang semakin mempermudah kami untuk segera keluar,” tambah laporan itu.

Pasukan Inggris terakhir secara resmi dievakuasi dari Kabul satu minggu lalu, yang menandai akhir keterlibatan militer Inggris di Afghanisan selama dua dekade lamanya.

Baca Juga: Senjata Militer AS yang Diduga Milik Tentara Afghanistan, Terlihat Diangkut oleh Truk Tentara Iran

Sejak 14 Agustus 2021 lalu, lebih dari 15.000 orang Afghanistan dan warga negara asing lainnya telah dievakuasi oleh pasukan Inggris.

Evakuasi tersebut menandai salah satu pengangkutan udara terbesar dalam sejarah militer dunia.

Menurut sebuah laporan, sebanyak 2.000 pengungsi tersebut adalah anak-anak, dengan yang termuda baru berusia satu hari.

Baca Juga: Perempuan Afghanistan Bersatu Gelar Protes Tuntut Hak di Bawah Taliban: Kami Tidak Takut!

Sekitar 5.000 warga negara Inggris telah dievakuasi dari Kabul bersama dengan 8.000 warga Afghanistan yang sebelumnya dipekerjakan oleh Inggris dan keluarga mereka.

Mereka yang dianggap berisiko dari Taliban juga seperti kaum perempuan dan minoritas juga ikut dievakuasi dari Afghanistan.***

Editor: Elfrida Chania S

Sumber: Express


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x