NASA Tunda Peluncuran Roket usai Rumah Sakit Kekurangan Oksigen untuk Pasien Covid-19

- 5 September 2021, 20:30 WIB
NASA memutuskan menunda peluncuran roket mereka karena oksigen cair yang merupakan bahan bakar roket dibutuhkan rumah sakit untuk pasien Covid-19.
NASA memutuskan menunda peluncuran roket mereka karena oksigen cair yang merupakan bahan bakar roket dibutuhkan rumah sakit untuk pasien Covid-19. /REUTERS/Joe Skipper

PR BEKASI – Ketika berbagai rumah sakit di Amerika Serikat (AS) dipenuhi dengan pasien Covid-19, Badan Antariksa AS, NASA telah mengumumkan akan menunda peluncuran roket yang membawa satelit Landsat 9.

Peluncuran tersebut dibatalkan dikarenakan oksigen cair yang dibutuhkan untuk bahan bakar roket dibutuhkan di rumah sakit, di mana dokter menggunakan sumber daya penting untuk menjaga pasien Covid-19 yang sakit parah tetap hidup.

Hal tersebut dikatakan oleh wakil presiden urusan teknis dan peraturan untuk Compressed Gas Association yang merupakan sebuah asosiasi perdagangan AS, Richard Craig.

Baca Juga: NASA Peringatkan Dunia: Ada Asteroid yang Akan Menghantam Bumi pada Mei 2022

“Oksigen medis adalah prioritas anggota kami untuk mebantu pemulihan pasien Covid-19,” katanya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Popular Science, Minggu, 5 September 2021.

Kekurangan pengemudi truk dengan sertifikasi yang dibutuhkan untuk mengangkut oksigen hanya menambah masalah, dan ada kekhawatiran tentang peluncuran roket lain yang juga akan ditunda.

Peluncuran satelit Landsat 9 sendiri telah ditunda oleh NASA hingga paling cepat 23 September 2021 mendatang.

Baca Juga: NASA: Asteroid Sebesar Gedung Pencakar Langit Sedang Mendekat ke Bumi, Segera Capai Jarak Terdekat

Satelit ini dirancang untuk memotret Bumi setiap delapan hari, memantau sumber daya daratan, dan memberikan informasi yang tak ternilai bagi para ilmuwan.

Dalam briefing pra-peluncuran, ilmuwan proyek satelit Landsat 9 Jeff Masek membandingkan Landsat 9 dengan pisau tentara Swiss.

“Dari satu set dasar pengamatan atau pengukuran, kami memberikan berbagai macam aplikasi sains yang berbeda,” katanya.

Baca Juga: Bahaya Siklus 'Goyangan' Bulan, NASA Minta Warga Dunia Waspadai Kenaikan Permukaan Laut dan Banjir di Bumi

Sven Bilén, seorang profesor desain teknik, teknik elektro dan teknik kedirgantaraan di Penn State, menunjukkan bahwa sementara rumah sakit sangat penting, tetap ada peningkatan kebutuhan oksigen oleh industri ruang angkasa.

“Saya tidak berpikir bahwa orang-orang sepenuhnya memahami apa yang diberikan ruang angkasa kepada mereka ketika mereka mengatakan bahwa kita harus fokus pada krisis kemanusiaan dan perubahan iklim di Bumi,” katanya.

“Ini adalah bagian dari sistem yang meningkatkan kehidupan di Bumi, baik itu melalui sinyal GPS atau satelit cuaca yang dapat melacak badai,” tambahnya.

Baca Juga: NASA Buka Pendaftaran Simulasi Hidup di Mars Selama Setahun, Berminat? Cek Persyaratannya

Sementara itu, perusahaan peluncuran roket swasta SpaceX mengundang siapa pun yang memiliki akses lebih ke oksigen cair untuk menghubungi mereka agar misi peluncuran roket SpaceX tetap berjalan

Hal tersebut dikatakan oleh presiden SpaceX, Gwynne Shotwell pada Simposium Ruang Angkasa baru-baru ini di Colorado, AS,.

“Kami pasti akan memastikan rumah sakit akan memiliki oksigen yang mereka butuhkan, tetapi bagi siapa saja yang memiliki cadangan oksigen cair, kirimi saya email,” katanya.

Pendiri SpaceX, Elon Musk mengatakan bahwa kekurangan itu adalah resiko, tetapi belum menjadi faktor pembatas untuk menunda rencana mereka untuk meluncurkan 26 roket pada 2021 ini.***

Editor: Elfrida Chania S

Sumber: Popular Science


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x