Taliban Buat Aturan Baru di Afghanistan, Pisahkan Tempat Duduk Siswa Perempuan dan Laki-laki dengan Tirai

- 7 September 2021, 10:30 WIB
Mahasiswa menghadiri kelas dalam kondisi ruang kelas dipisahkan tirai di Universitas Avicenna di Kabul, Afghanistan 6 September 2021. Taliban buat aturan baru soal pendidikan di Afghanistan, pisahkan tempat duduk perempuan dan laki-laki dengan tirai.
Mahasiswa menghadiri kelas dalam kondisi ruang kelas dipisahkan tirai di Universitas Avicenna di Kabul, Afghanistan 6 September 2021. Taliban buat aturan baru soal pendidikan di Afghanistan, pisahkan tempat duduk perempuan dan laki-laki dengan tirai. /Reuters/

 

PR BEKASI - Sejak kelompok Taliban berhasil mengambil alih kekuasaan atas Afghanistan, sejumlah peraturan baru pun dibuat.

Hampir di semua bidang atau aspek kehidupan di Afghanistan mengalami Perubahan terkait kebijakan.

Berbagai aturan baru dibuat oleh kelompok Taliban dalam menjalankan pemerintahan di Afghanistan.

Aturan baru juga mulai diterapkan pada bidang pendidikan di Afghanistan saat ini.

Baca Juga: Taliban Bantah Tembak Polwan Afghanistan yang Sedang Hamil: Penyelidikan Kami Sedang Berlangsung

Sejumlah kampus dan sekolah di Afghanistan akhirnya kembali aktif sejak Taliban mengambil alih pemerintahan pada Agustus 2021 lalu.

Dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Reuters pada Selasa, 7 September 2021, salah satu kebijakan baru Taliban yang diterapkan adalah pemisahan barisan kursi untuk siswa perempuan dan laki-laki di sekolah dengan tirai.

Pemisahan siswa perempuan dan laki-laki dengan tirai itu terjadi salah satunya di Universitas Avicenna, Kabul, Afghanistan.

Di sana, barisan kursi untuk pria dan perempuan dipisahkan dengan tirai atau tirai berwarna abu-abu.

Sebelum segregasi dipraktikkan, baik siswa perempuan maupun laki-laki bisa memilih tempat duduk manapun yang tersedia di kelas atau tetap dipisahkan namun tanpa pemasangan tirai.

Baca Juga: Taliban Berkuasa, WHO: 90 Persen Rumah Sakit di Aghanistan Terancam Ditutup Minggu Ini

"Memisahkan kami dengan tirai itu tidak bisa diterima. Saya benar-benar merasa tidak nyaman ketika memasukki kelas. Rasanya seperti kembali ke masa dua puluh tahun yang lalu," ujar salah satu pelajar di Universitas Kabul bernama Anjila (21).

Pbarisan kursi siswa perempuan dan pria dengan tirai baru salah satu contoh kebijakan saja.

Taliban dikabarkan sudah menyebar dokumen panduan operasional sekolah ke berbagai institusi pendidikan untuk mengetahui kebijakan-kebijakan mana saja di sekolah yang perlu diubah.

Salah satu kebijakan dalam dokumen tersebut adalah kewajiban menggunakan hijab untuk siswa perempuan.

Selain itu, pemisahkan gerbang masuk untuk siswa perempuan dan laki-laki. Terakhir, guru perempuan hanya boleh mengajar murid perempuan.

Baca Juga: Lari dari Taliban, Pengungsi Afghanistan Keluhkan Makanan yang Diberikan Amerika Cuma Buah dan Roti

"Siswa perempuan diminta belajar di ruangan terpisah atau di ruangan yang sama asal dipisahkan menggunakan tirai," ujar bunyi dokumen terkait.

Taliban, per berita ini ditulis, belum memberikan komentar resmi apapun soal dokumen yang beredar.

Walau begitu, salah seorang pejabat senior Taliban, yang enggan disebutkan namanya, mengatakan bahwa pemisahan barisan krusi siswa perempuan dan laki-laki dengan tirai sangatlah masuk akal.***

Editor: Rinrin Rindawati

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah