Kim Jong Un Tampil Beda di Ajang Parade Korea Utara, Tubuh Kurusnya Jadi Sorotan

- 10 September 2021, 19:16 WIB
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un tampil berbeda di acara parade Korea Utara.
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un tampil berbeda di acara parade Korea Utara. /KCNA/via REUTERS

Kim, yang tampaknya tidak menyampaikan pidato selama acara tersebut, terlihat mencium anak-anak yang memberinya bunga dan melambai kepada orang banyak sebelum menuju ke tempatnya di balkon yang menghadap ke Kim Il Sung Square, dinamai sesuai nama kakeknya yang mendirikan negara pada 1948.

Dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari New York Post, Jumat, 10 September 2021, Kim Jong Un telah menjadi berita utama dalam beberapa pekan terakhir karena lingkar pinggangnya yang menyusut.

Baca Juga: Tak Ikut Berdiri dan Tepuk Tangan untuk Kim Jong Un, Nasib Menteri Pertahanan Korut Dipertanyakan

Badan Intelijen Nasional Korea Selatan memperkirakan bahwa mantan diktator yang gemuk itu telah menyusut hingga 44 pound.

Gambar terbaru dari pemimpin yang terkenal tertutup dan gemuk, yang sebelumnya memiliki berat badan 308 pon, menunjukkan bahwa lelaki berusia 37 tahun itu telah kehilangan banyak berat badan, memicu spekulasi baru tentang kesehatannya.

Dalam keberangkatan yang ditandai dari tampilan militeristik masa lalu dari gudang senjata Kerajaan Pertapa, pawai berfokus pada pasukan pertahanan sipil, personel yang mengenakan peralatan pelindung pribadi, dan organisasi paramiliter.

Baca Juga: Mengeluh Saat Diberi Tugas Membuat Gudang Beras Bagi Warga kelaparan, Pejabat Korut Dihukum Mati Kim Jong Un

Para ahli mengatakan parade tersebut mencerminkan tantangan berat yang dihadapi negara itu karena ekonominya yang porak-poranda semakin tertekan oleh berlanjutnya sanksi yang dipimpin AS, penutupan perbatasan terkait pandemi, dan banjir yang menyebabkan kekurangan pangan dalam beberapa tahun terakhir.

“Parade menunjukkan bahwa pemerintah merasa perlu untuk membangun persatuan di dalam negeri – penduduk jelas menderita di tengah pandemi dan keluhan sosial kemungkinan meningkat,” kata Hong Min, seorang analis di Institut Unifikasi Nasional Korea Selatan.

“Korea Utara perlu menegakkan disiplin seperti militer sambil memobilisasi warga sipilnya dalam kampanye untuk membangun kembali ekonomi dan daerah yang rusak akibat banjir. Tidak banyak cara bagi kepemimpinan untuk mendorong dan memotivasi mereka, selain menampilkan mereka di parade televisi,” kata Hong.

Halaman:

Editor: Puji Fauziah

Sumber: New York Post


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x