Network
PR BEKASI – Penampilan terbaru dari Pemimpin Tertinggi Korea Utara, Kim Jong Un telah membuat para pengamat negara tirai besi tersebut khawatir.
Pasalnya, pada Sabtu, 4 Juni 2021 lalu, dirinya kembali tampil di depan umum dengan perawakan yang lebih kurus daripada sebelumnya setelah tak terlihat selama hampir satu bulan lamanya
Meski sering dijadikan meme oleh warganet di media sosial, namun berat badan dan kesehatan Kim Jong Un diawasi dengan ketat oleh badan intelijen asing, termasuk Badan Intelijen Nasional (NIS) Korea Selatan.
Berkurangnya berat badan Kim Jong Un dikatakan oleh profesor ilmu politik di Massachusetts Institute of Technology (MIT), Vipin Narang sebagai sebuah pertanda dirinya akan lebih memperkuat posisinya di pemerintahan.
“Jika Kim Jong Un sengaja menurunkan berat badan untuk menjadi lebih sehat, maka itu kemungkinan dia ingin meningkatkan pengaruhnya,” katanya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari NK News, Sabtu, 12 Juni 2021.
Menurutnya, dengan kondisi berat badan yang lebih sehat Kim Jong Un dapat membuat takut negara musuh Korea Utara seperti Jepang, Korea Selatan, dan Amerika Serikat (AS) yang bakal menduga dirinya akan menjalankan sesuatu.
Baca Juga: Tega! Kim Jong Un Paksa Anak-anak Yatim Piatu Jadi 'Sukarelawan' Tambang Batu Bara di Korea Utara
“Jika berat badannya turun karena kondisi kesehatan, perebutan suksesi mungkin sudah terjadi di belakang layar, dan volatilitas itu bisa menjadi masalah bagi dunia luar jika dia tiba-tiba meninggal,” katanya.
Analisis forensik NK News dari citra media pemerintah memang menunjukkan bahwa Kim tampak lebih kurus Sabtu lalu.
Hal tersebut diketahui karena jam tangan mewah yang sering ia kenakan tampaknya diikat lebih erat daripada sebelumnya di sekitar pergelangan tangan yang tampaknya lebih ramping.
NIS dilaporkan mengatakan kepada anggota parlemen Korea Selatan pada November 2020 bahwa mereka percaya Kim Jong Un memiliki berat 140 kilogram dan telah bertambah rata-rata 6 hingga 7 kilogram per tahun atau total 50 kg, sejak berkuasa pada akhir 2011.
Perwira intelijen untuk Komando Operasi Khusus AS di Korea Selatan, Mike Brodka mengatakan penurunan berat badan Kim Jong Un tersebut dapat memberikan banyak petunjuk bagi intelijen.
“Di permukaan, penurunan berat badan yang nyata mungkin tidak berarti banyak, tetapi dapat memberikan petunjuk untuk informasi lain yang dicari oleh para kolektor intelijen,” katanya.
Hal tersebut dilakukan untuk Menggambarkan berbagai kemungkinan hasil yang mungkin dipertimbangkan oleh para analis ketika mengamati kesehatan pemimpin Korea Utara.
Baca Juga: Dijuluki Negara Biang Kerok, Israel dan Korea Utara Ternyata Saling Benci dan Bermusuhan
“Ini mungkin masalah sederhana, tapi itu menimbulkan pertanyaan serius yang cukup besar sehingga kami harus memperhatikan peristiwa selama beberapa bulan ke depan untuk mengetahuinya,” katanya.
Kim Jong Un diketahui telah mengambil istirahat lebih lama dan lebih sering dari depan publik Korea Utara dalam beberapa tahun terakhir.
Pada 2020, ia menunjukkan tanda-tanda kemungkinan sedang mengalami masalah kesehatan setelah muncul dari ketidakhadiran yang sangat lama pada musim semi.
Kim Jong Un kemungkinan berisiko tinggi terkena penyakit kardiovaskular, seperti yang telah dinilai para ahli sebelumnya.
