Viral Video Taliban Rayakan Eksekusi Mati Tentara Afghanistan Sambil Bawa Kepala Korban

- 12 September 2021, 08:46 WIB
Viral Video yang diduga memperlihatkan pejuang Taliban sedang merayakan eksekusi mati tentara Afghanistan sambil membawa korban menuai sorotan.
Viral Video yang diduga memperlihatkan pejuang Taliban sedang merayakan eksekusi mati tentara Afghanistan sambil membawa korban menuai sorotan. /Daily Star

PR BEKASI – Para warganet dibuat heboh dengan viralnya video yang diduga memperlihatkan pejuang Taliban di Afghanistan sedang merayakan eksekusi mati yang mengerikan.
 
Pada video tersebut terlihat pejuang Taliban sedang memegang kepala seorang pria yang sudah dieksekusi mati sembari bernyanyi bersama.
 
Dilihat dari warna seragamnya, korban eksekusi mati tersebut diyakini sebagai seorang tentara Afghanistan.

Baca Juga: Taliban Penggal Kepala Pria Afghanistan yang Berseragam Mirip Tentara AS, Jenazah Tak Diizinkan untuk Dikubur 

Video berdurasi 30 detik yang pertama kali disebarkan oleh Washington Examiner tersebut juga menunjukkan pejuang Taliban bersenjata berparade sambil meneriakkan "Mujahidin".
 
Salah satu pejuang Taliban bahkan terlihat mencengkeram dua pisau berlumuran darah dan enam lainnya membawa senapan.
 
Dalam video yang dilaporkan dibagikan ke ruang obrolan pribadi Taliban tersebut, pejuang Taliban dengan pisau di masing-masing tangannya memimpin nyanyian "Mujahidin".
 
Pemimpin tertinggi Taliban, Hibatullah Akhundzada kemudian menjadi pusat pujian bagi kelompok tersebut sampai mereka membahas penembakan terhadap korban mereka.

Baca Juga: Demi Berhemat, Taliban Batalkan Upacara Sumpah Jabatan Kabinet Pemerintahan Sementara Afghanistan

"Dia harus terlihat tertembak," kata salah seorang anggota Taliban, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Daily Star, Minggu, 12 September 2021.
 
Meskipun video tersebut tidak diketahui kapan dibuatnya, namun video itu muncul selang beberapa hari setelah pejuang Taliban membunuh saudara laki-laki Amrullah Saleh, seorang pejuang perlawanan Afghanistan terkemuka.
 
Amrullah Saleh diketahui pernah menjabat sebagai Wakil Presiden Afghanistan sebelum membantu memimpin pasukan oposisi anti-Taliban di lembah Panjshir.
 
Wilayah itu adalah provinsi terakhir di Afghanistan untuk menangkis pasukan Taliban yang merebut kendali dengan paksa sebelum eksekusi saudara Amarullah Saleh, Rohullah Azizi.

Baca Juga: Menteri Singapura Khawatir Kebangkitan Taliban Tingkatkan Aksi Terorisme di Asia Tenggara

"Mereka mengeksekusi paman saya. Mereka membunuhnya kemarin dan tidak mengizinkan kami menguburkannya. Mereka terus mengatakan bahwa tubuhnya harus membusuk," katanya.
 
Sebuah layanan informasi Taliban Urdu mengatakan bahwa Rohullah Saleh tewas dalam pertempuran di Panjshir.
 
Rohullah Saleh, adalah mantan kepala Direktorat Keamanan Nasional pemerintah dukungan Barat, yang tumbang bulan lalu.
 
Front Perlawanan Nasional Afghanistan mengatakan akan tetap menentang Taliban yang diperingatkan PBB telah mulai melakukan pembunuhan balasan.

Baca Juga: Taliban Umumkan Pemerintahan Baru, China Beri Bantuan Rp440 Miliar dan Vaksin Covid-19 ke Afghanistan 

Utusan PBB untuk Afghanistan, Deborah Lyons mengatakan ada tuduhan yang dapat dipercaya tentang pembunuhan yang ditargetkan "meskipun banyak pernyataan yang memberikan amnesti umum.
 
Dia menambahkan siapa pun yang bekerja untuk pemerintahan sebelumnya serta pejabat keamanan Afghanistan, berisiko mendapatkan eksekusi mati dari Taliban
 
Meskipun dugaan serangan ditujukan pada individu-individu tertentu, Taliban telah mati-matian berusaha untuk menampilkan dirinya secara lahiriah sebagai lebih moderat daripada sebelumnya.
 
Mereka juga berjanji akan menjamin keamanan dan keselamatan para kaum minoritas serta memperbolehkan kaum perempuan bekerja dan bersekolah.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Daily Star


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x