Beresiko Tinggi Terpapar Covid-19, Kemenkes Desak Para Ibu di Srilanka Tunda Kehamilan Setahun ke Depan

- 12 September 2021, 09:43 WIB
Kemenerian Kesehatan Sri lanka meminta kepada para ibu untuk menunda kehamilan karena meningkatnya kasus kematian pada ibu hamil.
Kemenerian Kesehatan Sri lanka meminta kepada para ibu untuk menunda kehamilan karena meningkatnya kasus kematian pada ibu hamil. /Pexels/ Johathan Borba

PR BEKASI – Kementerian Kesehatan Sri Lanka pada Kamis, 9 September 2021 mendesak para perempuan di seluruh negara tersebut untuk menunda kehamilan untuk sementara waktu.
 
Kebijakan tersebut dibuat setelah lebih dari 40 ibu hamil di Sri Lanka meninggal karena terpapar Covid-19 dalam empat bulan terakhir.
 
Negara pulau tersebut diketahui pertama kali mencatat kasus kematian Covid-19 pada ibu hamil pada Mei 2021 lalu.

Baca Juga: Sri Lanka Hadapi Krisis Polusi Pantai Terburuk Akibat Kapal Kontainer MV X-Press Pearl Terbakar 

Pada saat itu, Sri Lanka diketahui sedang berjuang melawan lonjakan infeksi Covid-19 varian Delta setelah pembatasan perjalanan dilonggarkan untuk perayaan tahun baru lokal pada pertengahan April 2021 lalu.
 
Hal tersebut dikatakan oleh direktur Biro Promosi Kesehatan pemerintah Sri Lanka, Chitramali de Silva.
 
"Biasanya, kami memiliki 90 hingga 100 kematian ibu per tahun, tetapi sejak awal gelombang ketiga kami telah mencatat 41 kematian ibu hamil akibat Covid-19 saja," katanya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Channel News Asia, Minggu, 12 September 2021.
 
Untuk mencegah angka kematian ibu hamil akibat Covid-19 bertambah, para pengantin baru di Sri Lanka diminta untuk menunda kehamilan selama setahun ke depan.

Baca Juga: Sudah Ditegur PBB, Sri Lanka Tetap Bakal Larang Penggunaan Burkak dan Cadar bagi Perempuan Muslim

Hal tersebut dikatakan oleh seorang dokter kandung yang juga ginekolog pemerintah Sri Lanka, Harsha Atapattu
 
"Pengantin baru serta mereka yang mencoba untuk memiliki bayi, untuk sementara diharapkan menunda kehamilan setidaknya satu tahun karena beresiko tinggi terpapar Covid-19," katanya.
 
Menurut De Silva, sekitar 5.500 ibu hamil di Sri Lanka telah terinfeksi Covid-19 dengan sekitar 70 persen di antaranya telah divaksinasi lengkap.
 
Para ahli telah mendesak ibu hamil untuk mendapatkan suntikan vaksin dengan pejabat kesehatan Sri Lanka menyatakan varian Delta tampaknya meningkatkan risiko gejala parah.

Baca Juga: Disebut Bentuk Radikalisme, Sri Lanka Berencana Larang Pemakaian Burkak dan Tutup Sekolah Islam

Negara berpenduduk 21 juta orang itu berada di bawah penguncian ringan sejak Agustus 2021 yang diharapkan pemerintah akan dicabut pada pertengahan September 2021 ini.
 
Tetapi, para ahli Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di Sri Lanka telah menyerukan pembatasan yang lebih ketat hingga awal Oktober 2021 mendatang sebagai bentuk antisipas kembalinya lonjakan.
 
Rumah sakit di seluruh Sri Lanka diketahui kewalahan selama lonjakan kasus Covid-19 meskipun ada upaya untuk mempercepat upaya vaksinasi dengan hampir setengah dari total populasi negara tersebut telah menerima dua dosis vaksin.

Baca Juga: Populasinya Terancam, Gajah Lapar di Sri Lanka Kabur dari Hutan hingga Masuki TPA dan Makan Plastik

Sri Lanka sampai saat ini telah mencatat hampir 475.000 kasus infeksi Covid-19 dan lebih dari 10.500 kasus kematian akibat Covid-19.
 
Tetapi, para dokter mengatakan angka sebenarnya bisa jauh lebih tinggi karena kurangnya pelaporan.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Channel News Asia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x