Studi Terbaru Ungkap Adopsi Kucing Terlantar Punya Segudang Manfaat untuk Anak Autisme

- 13 September 2021, 17:10 WIB
Studi dari jurnal Frontiers in Veterinary Science mengungkapkan bahwa memelihara kucing bisa bermanfaat untuk anak-anak autisme.
Studi dari jurnal Frontiers in Veterinary Science mengungkapkan bahwa memelihara kucing bisa bermanfaat untuk anak-anak autisme. /Pexels/Kelvin Valerio

PR BEKASI - Sebuah studi dari jurnal Frontiers in Veterinary Science mengungkapkan bahwa memelihara kucing bisa bermanfaat untuk anak-anak autisme.

Gretchen Carlisle dan rekan-rekannya yang merupakan ilmuwan peneliti di Missouri University Research Center for Human-Hewan Interaction, di Columbia, Mo., telah mempelajari dinamika hewan peliharaan dari kedua sisi tersebut.

"Dalam penelitian kami, kami menemukan kucing yang menyesuaikan diri dengan baik, dengan keluarga baru mereka dan bisa mengurangi sedikit stres dari waktu ke waktu," kata Carlisle dalam rilis berita, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari UPI pada Senin, 13 September 2021.

Baca Juga: Kucing Malang Ini Terjebak Selama 52 Hari di Rumah Kosong, Terpaksa Makan Kertas

Tim Carlisle memantau kucing penampungan setelah diadopsi oleh keluarga dengan setidaknya satu anak autis.

Dia juga menambahkan bahwa anak-anak dengan spektrum autisme mungkin memiliki masalah sensitivitas atau sensorik dan perilaku bermasalah sesekali disertai dengan ledakan keras dan tiba-tiba.

Karena kekhawatiran tersebut, dengan menyaring kucing untuk temperamen yang tenang dan santai dapat meningkatkan peluang kecocokan yang lebih baik.

Baca Juga: 30 Rekomendasi Nama Terbaik untuk Kucing Peliharaan Jantan dan Betina dari Bahasa Jepang

Kucing-kucing tersebut kemudian disaring menggunakan profil untuk mengidentifikasi mereka yang memiliki temperamen tenang.

Para peneliti melakukan kunjungan rumah untuk memeriksa kucing antara dua sampai tiga hari setelah adopsi dan setiap enam minggu selama 18 minggu.

Untuk menguji kesetresan kucing, Carlisle dan rekan-rekannya mencari kadar hormon stres kortisol dalam kotoran kucing, dan hasilnya menurun dengan seiring waktu.

Baca Juga: Pembunuh Kucing di Purwodadi Diketahui Idap ODGJ, Polisi: Pelaku Telah 4 Kali Melakukan Aksinya

"Kucing juga cenderung kehilangan berat badan karena tidak makan jika mereka stres," kata Carlisle.

Namun, Carlisle mengatakan bahwa dalam uji tersebut dia menemukan berat badan kucing yang pada awalnya bertambah sedikit demi sedikit.

Di mana pada awal setelah diadopsi kucing tersebut kemudian akan mempertahankan berat badan mereka seiring berjalannya waktu.

Baca Juga: Beredar Percakapan Ibu Indekos Putri Larang Pelihara Kucing tapi Laki-Laki Boleh Nginap di Medsos

Jadi, kedua temuan tersebut menunjukkan bahwa kucing telah menyesuaikan diri dengan baik dengan keluarga barunya.

Penelitian ini juga dapat membantu staf penampungan hewan mengatasi kendala keuangan dan manajemen yang dapat terjadi ketika kucing dikembalikan ke tempat penampungan jika tidak cocok dengan keluarga angkat.

"Jelas, tempat penampungan ingin menempatkan semua kucing mereka di rumah, tetapi beberapa keluarga mungkin memerlukan kecocokan yang lebih spesifik, dan menggunakan pengukuran objektif berbasis penelitian untuk menyaring temperamen dapat membantu meningkatkan kemungkinan kecocokan jangka panjang yang sukses," ujar Carlisle.

Carlisle juga berharap bahwa ilmuwan lain akan membangun karya studi eksplorasinya sehingga melindungi kucing dan keluarga anak-anak dengan autisme yang mungkin akan mendapat manfaat.***

Editor: Elfrida Chania S

Sumber: UPI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x