Pembicaraan tampaknya mulai mengambil lebih banyak energi setelah menjadi jelas bahwa AS akan menghapus aset pertahanan udaranya dari Arab Saudi.
Keputusan itu telah dibuat dengan AS secara diam-diam mengeluarkan sistem pertahanan rudal American THAAD dan Patriot batteries dari Pangkalan Udara Pangeran Sultan, yang terletak di luar ibu kota Arab Saudi, Riyadh.
Baca Juga: Pandangan Warga AS ke Arab Saudi Berbeda Pasca Serangan WTC 9-11, Layaknya Penjelmaan Iblis
Sistem pertahan rudal tersebut telah dikerahkan setelah pasukan Houthi Yaman yang didukung oleh Iran melancarkan serangan 2019 terhadap fasilitas produksi minyak Arab Saudi.
Rudal balistik jarak menengah yang ditembakan oleh Houthi tersebut berhasil dicegat oleh sistem pertahanan udara Arab Saudi buatan AS itu.
Menurut majalah Breaking Defense, AS tidak mungkin menghalangi kesepakatan antara Israel dan Arab Saudi.
Baca Juga: Semarak Kehidupan Malam di Arab Saudi, Picu Meningkatnya Pendapatan Ekonomi
Memang, pembelian senjata buatan Israel oleh Arab Saudi diharapkan dapat mempercepat penjualan senjata dengan negara-negara Arab yang melakukan normalisasi hubungan dengan negara Zionis tersebut setahun yang lalu.
Arab Saudi telah mempertahankan posisi bahwa normalisasi hubungan penuh dengan Israel hanya akan terjadi setelah berakhirnya pendudukan Israel di tanah Palestina.
Sementara itu, Israel berharap AS tak keberatan terkait penjualan sistem pertahanan AS ke negara-negara Arab.