“Pendidikan anak-anak kita terhenti sejak penguncian diberlakukan. Anak-anak biasanya hanya berkeliaran, kemudian guru datang dan mulai mengajar mereka,” ujar Kiran Turi, yang anaknya diajar oleh Nayak, kepada Reuters, Kamis, 16 September 2021.
Nayak mengajar apa saja dari lagu anak-anak populer hingga pentingnya masker dan mencuci tangan kepada sekitar 60 siswa dan terkenal dengan julukan “Guru Jalanan” di antara warga desa yang bersyukur akan kehadirannya.
Sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Reuters pada Jumat, 17 September 2021, sekolah-sekolah di penjuru India mulai kembali dibuka secara bertahap bulan lalu.
Beberapa epidemiolog dan ahli ilmu sosial meminta agar sekolah dibuka sepenuhnya guna mencegah hilangnya pembelajaran lebih lanjut pada anak.
Survei yang dilakukan oleh kelompok cendekiawan kepada hampir 1.400 anak-anak sekolah Agustus lalu menemukan bahwa di wilayah perdesaan, hanya delapan persen yang mengikuti sekolah daring secara teratur.
Baca Juga: Ganggu Waktu Yoga, Menteri India Akan Ubah Suara Klakson Kendaraan Jadi Suara Alat Musik Tradisional
Sementara 37 persen tidak belajar sama sekali, dan sekitar setengah dari mereka tidak bisa membaca lebih dari beberapa kata.
Sebagian besar orang tua menginginkan sekolah dibuka kembali sesegera mungkin, menurut survei tersebut.
Nayak mengaku khawatir akan murid-muridnya, yang kebanyakan baru kelas 1 dan orang tuanya buruh harian, akan tersingkir dari sistem pendidikan apabila mereka tidak melanjutkan sekolah.