Taliban Kuasai Afghanistan Jadi Alasan Baru Sayap Kanan India Perkeruh Islamofobia

- 2 September 2021, 16:12 WIB
Keberhasilan Taliban dalam menguasai kembali Afghanistan telah memicu gelombang baru Islamofobia terhadap minoritas Muslim di India.
Keberhasilan Taliban dalam menguasai kembali Afghanistan telah memicu gelombang baru Islamofobia terhadap minoritas Muslim di India. /REUTERS/Cathal McNaughton

PR BEKASI – Keberhasilan Taliban dalam menguasai kembali seluruh Afghanistan telah memberikan alasan lain kepada kelompok supremasi Hindu di India untuk memicu gelombang baru Islamofobia terhadap minoritas Muslim di negara tersebut.

Politisi Muslim, penulis, jurnalis, influencer media sosial, dan warga biasa telah menjadi target kampanye Islamofobia yang diluncurkan oleh kelompok sayap kanan di India, termasuk anggota Partai Bharatiya Janata (BJP) yang berkuasa.

Tak lama setelah Taliban berhasil menggulingkan pemerintah Afghanistan lama yang didukung Barat pada bulan lalu, tagar #GoToAfghanistan mulai menjadi tren di media sosial India.

Baca Juga: Kisah Haru Polwan Afghanistan Gulafroz Ebtekar, Disiksa secara Brtual oleh Taliban hingga Tak Dibantu Rusia

Tagar tersebut merupakan pengulangan kampanye #GoToPakistan yang diluncurkan oleh kelompok sayap kanan tersebut yang diketahui mempunyai misi untuk mengubah India menjadi negara etnis Hindu.

Penyair dan aktivis Muslim India, Hussain Haidry mengatakan mengatakan bahwa kelompok tersebut telah menuduh semua Muslim India sebagai teroris.

“Kata Taliban atau Talibani sengaja dimasukkan ke dalam kosakata massa oleh kedua sisi spektrum dari orang-orang yang mungkin anti atau pro-BJP,” katanya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Al Jazeera, Kamis, 2 September 2021.

Baca Juga: Taliban Janjikan Pemerintahan yang Beda dengan Dulu, Berikut Kepemimpinan Rezim Taliban di Era 1990

“Itu dilakukan seperti istilah Pakistan atau 'jihadi' atau 'aatankwadi' (teroris) dilontarkan sebagai cercaan terhadap umat Muslim India,” tambahnya.,

Tak lama setelah Taliban mengambil alih Kabul, politisi BJP Ram Madhav menyebut pemberontakan Moplah 1921 sebagai salah satu manifestasi pertama dari "mentalitas Taliban" di India.

Dia juga menambahkan bahwa pemerintah negara bagian Kerala sedang mencoba untuk menghapus hal itu.

Baca Juga: Tak Hanya Tarik Pasukan dari Afghanistan, Joe Biden Juga Akan Beri Bantuan Dana untuk Taliban

Pernyataan tersebut disampaikan oleh Ram Madhav di sebuah acara untuk menandai 100 tahun sejak pemberontakan petani melawan pemerintahan kolonial Inggris dan sistem feodal di negara bagian selatan.

Dalam insiden lain, laporan media mengatakan Muslim India di negara bagian tengah Madhya Pradesh mengangkat slogan-slogan pro-Pakistan selama prosesi Muharram.

Kepala menteri negara bagian BJP mengomentari laporan tersebut, dengan mengatakan dia tidak akan mentolerir mentalitas Taliban.

Baca Juga: Rayakan Kepergian Militer AS, Pendukung Taliban Arak Peti Mati Berbndera Amerika

Dua hari setelah dirinya membuat pernyataan itu, situs web pemeriksa fakta terkemuka Alt News membantah laporan awal media.

Di negara bagian Assam di timur laut, sebanyak 15 umat Muslim India yang terdiri dari cendekiawan Islam, politisi dan jurnalis lokal, ditangkap karena diduga mendukung Taliban di postingan media sosial.

Mereka kemudian didakwa di bawah Undang-Undang Aktivitas Melanggar Hukum (Pencegahan) atau UAPA, anti-kejam. hukum teror di mana puluhan Muslim India dan kritikus pemerintah lainnya berada di balik jeruji besi.***

Editor: Elfrida Chania S

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x