Monumen Kota Paris Terbungkus Kain Bekas Hari Ini, Ternyata Ada Hubungan dengan Peristiwa 60 Tahun Lalu

- 17 September 2021, 15:11 WIB
Monumen Kota Paris, Arc de Triomphe, ditutupi kain bekas sehingga membuat sejumlah turis dan warga bingung.
Monumen Kota Paris, Arc de Triomphe, ditutupi kain bekas sehingga membuat sejumlah turis dan warga bingung. /Reuters

PR BEKASI - Turis dan warga di kota Paris dibuat bingung hari ini. Karena salah satu monumen kota mereka, Arc de Triomphe seluruhnya dibungkus kain bekas.

Arc de Triomphe merupakan hasil karya seorang seniman bernama Christo Vladimirov Javacheff, yang mulai dibangun pada 15 Agustus 1806 dan diresmikan sejak 29 Juli 1836.

Arc de Triomphe merupakan salah satu ikon kota Paris setelah menara Eiffel. Bentuk bangunan kokoh dan megah ini terletak di tenggara kota Paris. Di Indonesia, bangunan ini juga mirip seperti monumen di Kota Kediri.

Baca Juga: Megawati Resmikan Monumen Bung Karno di Lemhannas: Simbol Perdamaian Dunia

Namun sejumlah warga dan turis asing bingung meliat Arc de Triomphe yang biasanya berdiri memperlihatkan lukisan dan ukiran di dindingnya, kini seluruh permukaanya terbungkus kain.

Arc de Triomphe dibungkus kain tirai bekas daur ulang plastik setinggi 50 meter. Kain bekas tersebut berwarna biru keperakan.

Sejumlah petugas terlihat menurunkan kain bekas tersebut hingga ke dasar Arc de Triomphe, menggunakan sejumlah alat dan pengaman.

Seorang wisatawan Inggris bingung dan bertanya apa yang sebenarnya terjadi dengan monumen Arc de Triomphe tersebut.

Baca Juga: 5 Puisi Peringati Hari Solidaritas Hijab Internasional 4 September, Berawal dari Larangan Jilbab di Prancis 

"Tunggu, jadi apakah ini instalasi yang sebenarnya atau mereka sedang melakukan sesuatu di balik itu?," tutur seorang turis, dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari Reuters pada Jumat, 17 September 2021.

Pembungkusan Arc de Triomphe dengan kain itu dikenal dengan sebutan 'L'Arc de Triomphe Wrapped'.

Ternyata aksi penutupan Arc de Triomphe dengan kain adalah keinginan pribadi sang seniman.

60 tahun yang lalu Christo Vladimirov Javacheff menginginkan melihat Arc de Triomphe ditutupi kain.

Baca Juga: Buku Sejarah Muat Teori Konspirasi WTC 9-11 dan CIA, Penerbit Prancis Minta Maaf 

Kemudian keponakannya, Vladimir Yavachev mengabulkannya pada September 2021 ini.

Walaupun sang paman sudah meninggal Maret 200 lalu di usia 84 tahun.

Sebelumnya Christo Vladimirov Javacheff sempat melakukan hal serupa pada bangunan lain.

Seperti di tahun 1985, ia dan istrinya Jeanne-Claude menutupi jembatan Ponf Neuf Paris dengan kain kuning.***

 

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x