Dikaitkan dengan Tanda Kiamat, Genangan Air di Dekat Laut Mati Berubah Warna Jadi Merah Darah

- 19 September 2021, 10:47 WIB
Sebuah genangan air di Laut Mati berubah warna menjadi merah darah hingga dikaitkan dengan tanda kiamat.
Sebuah genangan air di Laut Mati berubah warna menjadi merah darah hingga dikaitkan dengan tanda kiamat. /Twitter/@HalaAkhbar

PR BEKASI – Baru-baru ini, masyarakat Yordania dan Israel dihebohkan dengan dengan perubahan warna air di sebuah genangan dekat Laut Mati.

Diketahui, wanra air di genangan tersebut berubah warna menjadi merah layaknya darah yang memunculkan spekulasi bahwa kiamat sudah dekat.

Untuk mengetahui penyebab fenomena tersebut, Yordania dilaporkan telah mengirimkan tim peneliti pada Sabtu, 18 September 2021 ke genangan air di dekat Laut Mati tersebut.

Baca Juga: Para Ilmuwan Peringatkan Badai Matahari Super Kuat Dapat Timbulkan Kiamat Teknologi 

“Kementerian Air Yordania telah mengirimkan tim teknis untuk mengambil sampel dan mencari tahu alasan perubahan warna air,” menurut media Yordania, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Jerusalem Post, Minggu, 19 September 2021.

Genangan air berwarna merah tersebut dengan cepat menjadi viral di kalangan warganet setelah warga di sekitar Laut Mati mengunggah foto genangan air tersebut di media sosial.

Para warganet pun bertanya-tanya bagaimana perubahan warna pada genangan air itu bisa terjadi.

Banyak warganet yang percaya bahwa fenomena tersebut merupakan wabah darah yang merupakan tanda akan datangnya kiamat seperti yang tercantum dalam Alkitab.

Baca Juga: Badai Matahari Super Berisiko Sebabkan 'Kiamat Internet', Putuskan Jaringan Selama Berbulan-bulan 

Namun, para ilmuwan percaya penyebab perubahan warna air tersebut sebagai sebuah fenomena alami yang sering terjadi.

Diketahui, genangan air di sekitar Laut Mati tersebut berubah warna menjadi merah disebabkan oleh oleh ganggang, oksida besi, atau penambahan zat oleh manusia

Hal tersebut dikatakan oleh Sakhr Al-Nosour yang merupakan kepala Sindikat Geologi Yordania.

“Itu bisa saja disebabkan oleh banyaknya ganggang di genangan air tersebut, atau mungkin ada zat berbahaya yang dibuang manusia di sana,” katanya.

Baca Juga: Kapan Kiamat Internet Akibat Badai Matahari Ekstrem Terjadi? 

Sementara itu, seorang juru bicara kementerian Bernama Omar Salama mengatakan bahwa genangan air itu berukuran kecil dan terisolasi dari perairan Laut Mati.

“Genangan air itu bukanlah merupakan bagian dari Laut Mati, mereka terpisah meskipun jaraknya dekat,” katanya.

Hasil pemeriksaan tim peneliti di genangan air tersebut rencananya akan dirilis dalam beberapa hari mendatang.

Diketahui, perubahan warna air menjadi merah di kawasan tersebut bukanlah yang pertama kali terjadi.

Baca Juga: Khutbah Jumat Bahasa Indonesia Terbaru 2021: Empat Perkara yang Kelak Ditanyakan pada Hari Kiamat 

Sebelumnya, pada tahun lalu, Sungai Nahal Alexander di Israel juga berubah warna airnya menjadi merah darah.

Menurut kelompok pecinta alam Society for the Protection of Nature, peristiwa tersebut terjadi karena pencemaran yang dilakukan oleh rumah jagal di wilayah Tepi Barat yang diduduki.

Diketahui, rumah jagal tersebut telah mencemari sungai itu dengan membuang darah bekas penjagalan ke aliran air tersebut hingga akhirnya berubah warna menjadi merah.***

 

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: jpost


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x