Perempuan Lesbian Afghanistan Ini Terpaksa Dandan Seperti Pria, Beberkan Cara Kabur dari Taliban

- 21 September 2021, 08:01 WIB
Ilustrasi perempuan yang berdandan dan berperilaku seperti laki-laki.
Ilustrasi perempuan yang berdandan dan berperilaku seperti laki-laki. /YouTube/TRT World

PR BEKASI - Perempuan lesbian Afghanistan mengaku terpaksa berdandan seperti laki-laki agar dapat kabur dari Taliban.

Sunita mengungkap, perempuan yang berdandan seperti laki-laki cukup lazim di Afghanistan.

Sebagai informasi, bacha posh adalah praktek budaya dilakukan masyarakat Afghanistan yang tidak punya anak laki-laki.

Baca Juga: Klaim Alasan Syariah, Taliban Cuma Izinkan Perempuan di Afghanistan Kerja Bersihkan WC

Bacha posh mengharuskan anak perempuan berperilaku dan berdandan seperti laki-laki di keluarga yang tidak memiliki anak laki-laki.

Dengan kedok bacha posh, Sunita mengaku dapat mengakali para pasukan Taliban.

Kendati demikian, Sunita mengatakan tidak dapat terus-menerus berlindung dalam kedok Bacha Posh.

Baca Juga: Kaum LGBT di Afghanistan Ketakutan, Diburu Taliban hingga Terancam Dibunuh

"Kurasa aku tidak bisa berpura-pura menjadi bacha posh lagi. Taliban tidak suka ini," tuturnya, seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari The Guardian.

Taliban, ungkap Sunita, akan memburunya jika identitasnya sebagai lesbian terungkap.

"Jika mereka tahu kalau saya seorang perempuan dan lesbian, itu akan membuat mereka marah," ucapnya.

Baca Juga: Taliban Larang Perempuan Bekerja, Jurnalis Perempuan di Afghanistan Terancam Punah

Selain itu, Sunita juga mengatakan identitasnya sebagai suku minoritas Hazara yang membuatnya semakin diburu Taliban

Suku Hazara diketahui memiliki hubungan historis yang tidak baik dengan Taliban.

"Saya juga seorang Hazara. Jadi, itu lebih sulit bagi saya. Mereka bisa memperkosa dan membunuh saya," ujarnya.

Baca Juga: Siswi SD Afghanistan Mulai Kembali ke Sekolah, Tingkat Menengah Harap-harap Cemas

Untuk informasi, kaum lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT) di Afghanistan dilaporkan terpaksa sembunyi dari Taliban.

Dengan berkuasanya Taliban, kaum LGBT di Afghanistan mengaku takut pasukan Taliban akan melakukan kekerasan pada mereka.

Seorang transgender Afghanistan, Laila, mengakui ketakutan setiap pasukan Taliban lalu lalang di sekitar daerah rumahnya.

Baca Juga: Murid Perempuan di Afghanistan Terancam Putus Sekolah, Akui Was-was dengan Kebijakan Taliban

"Saya ketakutan. Ini seperti mimpi buruk. Saya merasa tidak aman bahkan di kamar saya. Saya takut dengan Taliban.

"Ketika saya melihat mereka, saya merasa mereka akan datang untuk memukuli saya atau mengirim saya ke penjara," katanya.

Sementara itu, seorang gay Afghanistan, Rehmat, mengungkapkan bahwa ia mengalami paranoid lantaran takut diburu Taliban.

Baca Juga: Afghanistan Kekurangan Uang, Taliban Incar Harta Karun Baktria Peninggalan Masa Kuno

"Hidup kami dalam bahaya. Kami takut memiliki ponsel. Saya takut ketika menerima telepon dari nomor yang tidak dikenal, khawatir itu mungkin dari Taliban," ujarnya.

Menurut keterangan yang diperoleh, Taliban dirumorkan menjebak kaum LGBT dengan panggilan telepon.

Dalam panggilan tersebut, Taliban yang sedang menjebak mengaku sebagai pihak yang akan membantu evakuasi.

Baca Juga: Amerika Serikat Minta Maaf Usai Tewaskan 10 Warga Sipil di Afghanistan: Kesalahan Tragis

Dengan strategi tersebut, Taliban berhasil menangkap para LGBT Afghanistan untuk dihukum dan dipenjara.

Oleh karena itu, kepanikan tercipta di kalangan kaum LGBT Afghanistan.

Pasalnya, kaum LGBT Afghanistan takut ditangkap, dihukum rajam, atau bahkan dibunuh oleh Taliban.

Baca Juga: Taliban Hapus Kementerian Perempuan Afghanistan, Diganti Kementerian Kebajikan dan Keburukan

Berdasarkan laporan, sejumlah kaum LGBT Afgahistan berpindah-pindah tempat selama berkala.

Hal ini dilakukan lantaran khawatir tetangga mereka melapor kepada Taliban soal identitas mereka sebagai kaum LGBT.

Selain itu, tindakan berpindah-pindah tempat juga dilakukan agar Taliban kesulitan melacak jejak kaum LGBT Afghanistan.***

Editor: Elfrida Chania S

Sumber: The Guardian


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x