Dominasi itu tahun lalu membantu Kremlin meloloskan amandemen konstitusi yang memungkinkan Putin mencalonkan diri untuk dua periode lagi sebagai Presiden setelah 2024.
Baca Juga: Beri Nama Vladimir Putin ke Anaknya, Pemerintah Swedia Keluarkan Larangan untuk Orang Tua Ini
Sehingga, Vladimir Putin berpotensi untuk tetap berkuasa menjadi Presiden Rusia hingga 2036 mendatang.
Selanjutnya, Partai Rusia Bersatu melenggang setelah tokoh oposisi Alexei Navalny dibungkam oleh pemerintah dengan mencap gerakannya sebagai ekstrimis dan dilarang.
Akibatnya, Alexei Navalny dan sekutunya dari Partai Komunis tidak bisa mencalonkan diri di Pemilu selanjutnya.
Berbagai kampanye melalui media sosial dilakukan oposisi untuk menggembosi suara Rusia Bersatu.
Baca Juga: Pantau Langsung Latihan Perang Rusia, Vladimir Putin Siap Serang Negara Barat?
"Suatu hari kita akan hidup di Rusia di mana dimungkinkan untuk memilih kandidat yang baik dengan platform politik yang berbeda," tulis sekutu Alexei Navalny, Leonid Volkov di messenger Telegram.
"Dan partai Navalny akan bersaing untuk mendapatkan kursi di parlemen dalam pemilihan yang adil dan kompetitif. Tapi untuk saat ini, 'pemungutan suara cerdas' adalah memilih Navalny."
Hal itu pun membuat masyarakat Rusia yang menjadi para pendukung Vladimir Putin semakin optimis.***