PR BEKASI – Sebuah dokumen rahasia baru terkait asal-usul pandemi Covid-19 bocor.
Menurut laporan dalam dokumen itu, permintaan pendanaan terhadap Amerika Serikat (AS) ditolak karena mereka berencana untuk merilis versi virus yang dimodifikasi ke populasi kelelawar lokal di China
Dokumen tersebut menjelaskan rencana untuk menginfeksi habitat kelelawar lokal, yang berbasis 2.000 kilometer barat daya dari Wuhan dengan virus yang memiliki protein lonjakan chimeric baru, sama seperti yang terlihat pada Covid-19.
Baca Juga: Peneliti Kamboja Lacak Asal-usul Covid-19, Benarkah dari Kelelawar?
Tetapi para peneliti meminta 14.2 juta dolar atau senilai Rp200 miliar dan ini ditolak oleh Badan Proyek Penelitian Lanjutan Pertahanan AS (Darpa) dengan alasan itu akan membahayakan masyarakat lokal.
Dokumen-dokumen tersebut telah menambah teori konspirasi yang menunjuk ke laboratorium Wuhan sebagai asal mula Covid-19.
China telah berulang kali membantah klaim tersebut semenjak kasus pertama Covid-19 teridentifikasi pada Desember 2019.
Dokumen yang bocor tersebut dinamai 'DEFUSE' yang dirilis oleh Drastic, sekelompok ilmuwan internasional yang menyelidiki asal usul pandemi.
Menanggapi laporan DEFUSE, Profesor Angus Dalgleish dari Rumah Sakit St. Georges di London mengklaim laboratorium Wuhan telah meneliti metodologi semacam itu, yang disebut sebagai perolehan fungsi, selama bertahun-tahun.
“Ini jelas merupakan keuntungan fungsi, merekayasa situs pembelahan dan memoles virus baru untuk meningkatkan infektivitas sel manusia di lebih dari satu garis sel,” katanya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Express, Kamis, 23 September 2021.
Berita itu muncul ketika pelapor China dari militer membocorkan informasi yang mengkhawatirkan.
Seorang mantan orang dalam Partai Komunis China, Wei Jingsheng, telah membuat tuduhan bahwa Covid-19 itu bisa saja diperkenalkan di pertandingan The World Military pada Oktober 2019.
Turnamen internasional diadakan untuk atlet militer di kota Wuhan hanya dua bulan sebelum China memberi tahu Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tentang jumlah kasus Covid-19 yang muncul.
Tuduhan Jinsheng menyatakan virus itu bisa menginfeksi hingga 9.000 atlet dalam apa yang mungkin disebut sebagai acara penyebar super pertama di dunia.
“Saya pikir pemerintah China akan mengambil kesempatan ini untuk menyebarkan virus selama Pertandingan Militer, karena banyak orang asing akan muncul di sana,” katanya.
Namun, China secara sistematis membantah bahwa virus itu buatan manusia, dengan mengatakan virus itu menyebar secara alami dari kelelawar ke populasi manusia.
Baca Juga: China Kecam Upaya Politisasi AS Sebelum Laporan Asal-Usul Covid-19 Dirilis
Diketahui, berbagai upaya telah dilakukan oleh berbagai pihak untuk menemukan sumber wabah telah gagal.
Mantan Presiden AS, Donald Trump mengklaim virus itu berasal dari laboratorium Wuhan mengutip intelijen yang diterima dua bulan sebelum wabah yang menunjukkan bahwa kantong mayat ditumpuk di luar fasilitas.
Dan para peneliti WHO bulan lalu memperingatkan bahwa jendela peluang untuk mengungkap asal-usul sebenarnya dari Covid-19 akan segera ditutup dan bisa segera menjadi tidak mungkin secara biologis.
Tetapi sejauh ini terbukti tidak mungkin untuk mengesampingkan bahwa kebocoran yang tidak disengaja atau disengaja dari laboratorium Wuhan menyebabkan pandemi Covid-19, dengan pakar intelijen Inggris dan AS gagal mencapai jawaban yang pasti.***