PR BEKASI – Menteri Luar Negeri Malaysia, Saifuddin Abdullah mengatakan negaranya dan Singapura tengah mendiskusikan pembukaan kembali perbatasan kedua negara secepatnya.
Saifuddin Abdullah telah berbicara di hadapan anggota parlemen, untuk meyakinkan perlunya perbatasan Malaysia-Sinapura dibuka kembali.
“Saya peduli bukan hanya dengan isu Covid-19 saja, tetapi juga persoalan mereka yang dipisahkan dari orang yang disayangi bahkan sejak sebelum pandemi,” katanya.
Baca Juga: Dokumen Terbaru Covid-19 Bocor, Laboratorium Wuhan Terungkap Berencana Masukan Virus ke Kelelawar
Dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari The Straits Times, Saifuddin Abdullah bertekad mengatasi masalah tersebut secara bersama-sama.
Ia mengaku telah menyampaikan kemungkinan pembukaan perbatasan kepada pihak otoritas penanggulangan pandemi Covid-19 Malaysia.
“Saya juga menyampaikan bahwa menteri kesehatan juga telah menelpon menteri kesehatan Singapura mengenai kemungkinan perbatasan dibuka kembali,” katanya.
Baca Juga: Malaysia Kirim Ribuan Warganya yang LGBT ke Pesantren untuk Kembalikan Kodrat Mereka
Menurut Saifuddin Abdullah, pembukaan kembali perbatasan Malaysia-Singapura juga akan iikuti pembukaan penerbangan ke negara lain, seperti Thailand.
“Saya berdoa dan berharap, masalah ini bisa diselesaikan secepat mungkin,” tambahnya.
Saifuddin mengaku upayanya itu sebagi respons terhadap persoalan yang diangkat sejumlah anggota parlemen Malaysia.
Baca Juga: Badut di Malaysia Kini Merangkap jadi Pembasmi Kuman karena Sepi Job Saat Pandemi
Mereka mendapatkan keluhan penderitaan warga Malaysia, karena tidak pernah bertemu istri dan anak, sejak penutupan perbatasan 18 Maret 2020.
Hal ini menimbulkan masalah mental bagi sebagian orang, termasuk kasus perceraian akibat terpisah selama dua tahun.
Anggota parlemen mengusulkan warga Malaysia yang sudah mendapatkan vaksinasi penuh dibolehkan pulang sekali dalam sebulan, menengok keluarga mereka.
Seetidaknya puluhan ribu warga Malaysia yang bekerja di Singapura, sebagian besar pekerja rendahan.***