Perbatasan Malaysia dan Singapura Ditutup Selama Pandemi Covid-19, Pembukaan Segera Didiskusikan

- 24 September 2021, 10:14 WIB
Malaysia dan Singapura diskusikan kemungkinan pembukaan kembali perbatasan kedua negara yang ditutup sejak pandemi Covid-19.
Malaysia dan Singapura diskusikan kemungkinan pembukaan kembali perbatasan kedua negara yang ditutup sejak pandemi Covid-19. /Reuters

PR BEKASI – Menteri Luar Negeri Malaysia, Saifuddin Abdullah mengatakan negaranya dan Singapura tengah mendiskusikan pembukaan kembali perbatasan kedua negara secepatnya.

Saifuddin Abdullah telah berbicara di hadapan anggota parlemen, untuk meyakinkan perlunya perbatasan Malaysia-Sinapura dibuka kembali.

“Saya peduli bukan hanya dengan isu Covid-19 saja, tetapi juga persoalan mereka yang dipisahkan dari orang yang disayangi bahkan sejak sebelum pandemi,” katanya.

Baca Juga: Dokumen Terbaru Covid-19 Bocor, Laboratorium Wuhan Terungkap Berencana Masukan Virus ke Kelelawar

Dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari The Straits Times, Saifuddin Abdullah bertekad mengatasi masalah tersebut secara bersama-sama.

Ia mengaku telah menyampaikan kemungkinan pembukaan perbatasan kepada pihak otoritas penanggulangan pandemi Covid-19 Malaysia.

“Saya juga menyampaikan bahwa menteri kesehatan juga telah menelpon menteri kesehatan Singapura mengenai kemungkinan perbatasan dibuka kembali,” katanya.  

Baca Juga: Malaysia Kirim Ribuan Warganya yang LGBT ke Pesantren untuk Kembalikan Kodrat Mereka

Menurut Saifuddin Abdullah, pembukaan kembali perbatasan Malaysia-Singapura juga akan  iikuti pembukaan penerbangan ke negara lain, seperti Thailand.

“Saya berdoa dan berharap, masalah ini bisa diselesaikan secepat  mungkin,” tambahnya.

Saifuddin mengaku upayanya itu sebagi respons terhadap persoalan yang diangkat sejumlah anggota parlemen Malaysia.

Baca Juga: Badut di Malaysia Kini Merangkap jadi Pembasmi Kuman karena Sepi Job Saat Pandemi

Mereka mendapatkan keluhan penderitaan warga Malaysia, karena tidak pernah bertemu istri dan anak, sejak penutupan perbatasan 18 Maret 2020.

Hal ini menimbulkan masalah mental bagi sebagian orang, termasuk kasus perceraian akibat terpisah selama dua tahun.

Anggota parlemen  mengusulkan warga Malaysia yang sudah mendapatkan vaksinasi penuh dibolehkan pulang sekali dalam sebulan, menengok keluarga mereka.

Seetidaknya puluhan ribu warga Malaysia yang bekerja di Singapura, sebagian besar pekerja rendahan.***

Editor: Elfrida Chania S

Sumber: The Straits Times


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x