Perusahaan Game Online China Akan Lakukan 'Vermuk', Perangi Kecanduan Game Online pada Remaja

- 24 September 2021, 17:11 WIB
 Orang-orang bermain game online di sebuah warung internet di Fuyang, provinsi Anhui, China 20 Agustus 2018.
Orang-orang bermain game online di sebuah warung internet di Fuyang, provinsi Anhui, China 20 Agustus 2018. /REUTERS/Stringer

 

PR BEKASI - Dukung kebijakan pemerintahnya lebih dari 200 perusahaan game di China telah berjanji untuk mengatur industrinya untuk memerangi kecanduan game.

Langkah yang diambil termasuk melalui kemungkinan penggunaan pengenalan wajah atau verifikasi muka (vermuk) untuk mengidentifikasi anak di bawah umur, kata asosiasi game yang didukung negara, Jumat, 24 September 2021.

Pernyataan yang diterbitkan oleh CGIGC Gaming Association yang berafiliasi dengan regulator penerbitan game online The National Press and Publication Administrasi (NPPA) di akun WeChat resminya, ditandatangani oleh 213 perusahaan termasuk Tencent Holdings dan NetEase.

China telah menyatakan keprihatinan yang kuat atas meningkatnya kecanduan video game di kalangan anak mudanya dan NPPA bulan lalu menerbitkan aturan baru yang melarang anak di bawah 18 tahun bermain video game selama lebih dari tiga jam seminggu.

Baca Juga: Indonesia Terancam, Ancaman Perang China dan Australia Berpotensi Meletus Akibat Kesepakatan AUKUS

Perusahaan dan investor yang berkecimpung di bisnis game khawatir akan ada lebih banyak tindakan terhadap industri ini seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Reuters pada Jumat, 24 September 2021.

Perusahaan juga berjanji untuk menindak konten yang mendistorsi sejarah atau mempromosikan perilaku "banci" dan juga akan bekerja untuk mencegah pelanggaran aturan ini, seperti penggunaan platform game asing, kata CGIGC.

Tencent pada bulan Juli meluncurkan fungsi vermuk yang dijuluki "patroli tengah malam" yang dapat diaktifkan orang tua untuk mencegah anak-anak menggunakan login orang dewasa untuk menghindari jam malam yang diterapkan pemerintah negeri itu.

Ketegasan China dalam Melawan Kecanduan Game pada Anak Muda

Baca Juga: 19 Pesawat Tempur China Masuk Zona Pertahanan Udaranya, Taiwan Siaga Perang

Pemerintah China telah melarang anak-anak di bawah 18 tahun untuk bermain game lebih dari tiga jam dalam seminggu.

Intervensi sosial yang ketat ini dikatakan diperlukan untuk menghentikan kecanduan game online yang berkembang di China. Media China bahkan menggambarkannya sebagai "candu rohani".

Aturan bermain game online itu diterbitkan pada Senin, 30 Agustus 2021 oleh NPPA.

Detail aturan itu mengizinkan anak-anak dibawah 18 tahun untuk bermain game online tiap hari Jumat, Sabtu, dan Minggu pada pukul 8 hingga 9 malam saja lapor Xinhua.

Baca Juga: Gan Wangxing, Idol Pria China Ini Diejek Banci di Tengah Larangan Pria Kemayu Tampil di TV

Selain itu mereka juga dapat bermain game online selama satu jam, pada waktu yang sama, pada hari libur nasional.

Pembatasan bermain game online ini berlaku untuk perangkat apa pun termasuk ponsel.

Namun belum diketahui sejauh mana aturan yang dibuat pemerintah China dan langkah yang diambil oleh 213 game China, termasuk penerapan vermuk untuk menghentikan kecanduan game di negeri itu.***

Editor: Rinrin Rindawati

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x