Ilmuwan Sebut Bumi Bisa Alami Kiamat Bila Dihantam Badai Matahari Dahsyat

- 24 September 2021, 21:02 WIB
Badai Matahari dahsyat disebut dapat sebabkan kiamat di Bumi.
Badai Matahari dahsyat disebut dapat sebabkan kiamat di Bumi. /NASA/Steel Hill

 

PR BEKASI – Seorang ilmuwan terkemuka telah mengungkapkan bahwa kiamat bisa dipicu oleh badai Matahari dahsyat yang mungkin hanya akan diperingatkan oleh para ilmuwan masa depan,

Dari berbagai ancaman kiamat yang dihadapi Bumi dari ruang angkasa, badai Matahari tidak menempati urutan teratas dalam agenda sebagian besar.

Namun, ejeksi energi tinggi dari badai Matahari tersebut berpotensi menyebabkan kehancuran.

Bumi jarang terkena dampaknya, tetapi jejak destruktifnya dapat dilihat di seluruh Tata Surya sehingga para ilmuwan sekarang menyelidiki lebih lanjut.

Baca Juga: Dikaitkan dengan Tanda Kiamat, Genangan Air di Dekat Laut Mati Berubah Warna Jadi Merah Darah

Hal tersebut dikatakan oleh seorang ahli astrofisika, Profesor Michelle Thaller dalam wawancara dengan BigThink.

"Ketika saya mengatakan partikel berenergi tinggi, saya berbicara tentang elektron, proton yang terkadang sebesar inti atom helium,” katanya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Express, Jumat, 24 September 2021.

"Mereka diledakkan melalui Tata Surya kita dengan kecepatan satu juta mil per jam. Kami memiliki angin berenergi sangat tinggi dan itu mengubah planet dan bertanggung jawab atas hilangnya atmosfer Mars dari waktu ke waktu," tambahnya.

Profesor Thaller mengatakan badai matahari bertanggung jawab atas Mars yang kehilangan atmosfernya serta Venus yang menjadi planet neraka.

Baca Juga: Joe Biden Disebut Membawa Malapetaka, Donald Trump: Kiamat pada 2024 Jika Dia Masih Jadi Presiden

Dirinya menambahkan, satu-satunya alasan Bumi tidak terlalu terpengaruh adalah karena Bumi memiliki medan magnet yang sangat kuat.

"Inti logam cair kita yang bergerak di dalam Bumi menciptakan gelembung magnet. Itu melindungi kita dari angin matahari," katanya,

Tapi, suatu hari nanti Matahari akan mengikis atmosfer hingga membuat Bumi terbuka dan menyebabkan kiamat.

"Kami memiliki sistem peringatan dini untuk melihat apakah ada sesuatu yang berbahaya yang datang dari Matahari. Kami mungkin akan mendapat pemberitahuan sekitar satu hari,” katanya.

Baca Juga: Kapan Kiamat Internet Akibat Badai Matahari Ekstrem Terjadi?

Menurutnya, badai Matahari biasanya tidak menimbulkan banyak bahaya bagi manusia, tetapi seperti halnya cuaca, terkadang ada badai petir yang sangat besar.

"Dalam kasus Matahari, kadang-kadang memiliki badai yang sangat kacau, dalam satu saat Anda bisa memiliki triliunan ton materi bermuatan yang bergerak cepat menuju ke Bumi,” katanya.

"Bahaya terbesar dari hal-hal ini bagi kita adalah ketika mereka menabrak medan bumi, itu bisa memusnahkan jaringan listrik," tambahnya.

Dalam 200 tahun terakhir, para astronom telah mencatat dua badai Matahari yang bertanggung jawab atas gangguan global.

Salah satu yang terbesar dari keduanya adalah yang disebut Peristiwa Carrington pada 1859.

Baca Juga: Badai Matahari Super Berisiko Sebabkan 'Kiamat Internet', Putuskan Jaringan Selama Berbulan-bulan

Setelah badai Matahari yang sangat kuat melanda planet ini, badai Matahari yang dihasilkan menyebabkan kabel telegraf di seluruh Amerika Utara dan Eropa berkilau dan terbakar.

Hari ini, peristiwa tingkat Carrington kemungkinan akan mematikan internet, melumpuhkan satelit GPS dan memicu pemadaman listrik global, dan kabar buruknya adalah salah satu badai Matahari semacam itu hampir terjadi pada tahun 2012.

Fisikawan memeriksa badai Matahari dan pada tahun 2014 menyusun laporan suram tentang kerusakan yang mungkin ditimbulkannya pada infrastruktur Bumi.

Menurut laporan mereka, total dampak ekonomi dari badai Matahari tersebut akan melampaui 2 triliun dolar atau senilai Rp28.6 kuadriliun.***

Editor: Rinrin Rindawati

Sumber: Express


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x