Otoritas Jepang pada Agustus menangguhkan penggunaan tiga kelompok vaksin Moderna yang berisi 1,63 juta dosis setelah diberi tahu soal adanya kontaminasi.
Dalam laporan tersebut, disebutkan bahwa masalah bersumber dari "pemasangan yang salah dan karena keteledoran manusia yang secara visual salah menilai jarak. Jarak tersebut seharusnya 1 mm antara bulatan dan penyumbat mesin yang memasang bagian atas ampul vaksin".
Lima lot berurutan dari vaksin Covid-19 Moderna yang diproduksi di Rovi antara 27 Juni-3 Juli masih diselidiki, demikian dilaporkan Reuters, Jumat, 1 Oktober 2021.
Tiga kelompok pertama vaksin dikirim ke Jepang dan kemudian ditarik lagi setelah diketahui adanya partikel, yang lantas dipastikan sebagai baja antikarat, di dalam 39 ampul.
Lot keempat tidak lulus pemeriksaan setelah beberapa partikel ditemukan pada 2 Juli dan lot kelima juga ditahan oleh pihak Rovi.
Masalah lot 4 dan 5 dilaporkan ke Moderna, Takeda, dan Kementerian Kesehatan Jepang.
Baca Juga: Jepang Tunda Penggunaan Vaksin Covid-19 Moderna, Kembali Temukan Kontaminasi Zat Asing
Namun, tiga lot pertama lolos untuk digunakan sebab kelompok ampul itu "telah melewati pemeriksaan dan dianggap tidak terkena imbas."
Faktanya, pemasangan yang salah "menyebabkan masalah tetap muncul di kelima kelompok vaksin," berdasarkan penyelidikan.