Remaja 14 Tahun Tewas Usai Konsumsi Pil dari Snapchat, Ternyata Narkoba

- 6 Oktober 2021, 16:21 WIB
Ilustrasi aplikasi SnapChat.
Ilustrasi aplikasi SnapChat. /Pixabay/MrJayW

 

PR BEKASI - Seorang remaja asal California bernama Alexander Naville memesan pil yang ia pikir oxycodone, atau obat penahan nyeri di aplikasi media sosial Snapchat.

Namun hanya beberapa hari setelah meminum pil tersebut, Alexander mendapat perawatan untuk penyalahgunaan narkoba.

Ibunya, Amy Neville mengatakan pil yang ia terima ternyata palsu dan dicampur dengan kandungan fentanil.

Baca Juga: Susul Twitter, Kini Giliran Snapchat Hapus Akun Donald Trump

"Alexander meminum satu pil yang membunuhnya karena mengandung fentanil yang bisa membunuhnya dan empat orang lainnya," katanya kepada program radio PM milik ABC dikutip Pikiranrkayat-Bekasi.com dari ABC.

Fentanil adalah opioid sintetik yang telah dimasukkan ke dalam obat terlarang yang butuh resep dengan kekuatan seratus kali dari morfin.

Alexander, yang kini masih berusia 14 tahun, ditemukan meninggal di kamar tidurnya.

Baca Juga: Profil Aryan Khan: Anak Shah Rukh Khan yang Ditangkap saat Pesta Narkoba, Awalnya Dididik Jadi Artis Bollywood

Ibunya mengatakan ia kemungkinan ia meninggal pada jam 9.50 pagi.

Naville menjelaskan bahwa putranya sudah terbuka dengannya soal bereksperimen dengan obat-obatan dan menggunakan aplikasi Snapchat untuk memberi pil tersebut..

"Alexander sebenarnya penakut," ujarnya.

Baca Juga: Putra Shah Rukh Khan Diamankan Polisi, Terciduk Tengah Pesta Narkoba di Kapal Pesiar

"Tetapi kemudahan untuk mendapatkannya dan terkesan sangat normal, para pengedar obat-obatan ini mempromosikan jika mereka memiliki obat-obatan yang sah, ini membuatnya terlalu mudah."

Semakin banyak orang tua di Amerika Serikat yang kehilangan anak mereka karena overdosis setelah memesan narkoba di Snapchat.

Baca Juga: Putra Shah Rukh Khan Ditangkap saat Pesta Narkoba, Pengacara Termahal Dikerahkan

Naville menghitung ada 427 kematian 'overdosis' di kawasan Orange County.

Ia juga sudah bertemu dengan pemimpin Snapchat dan menuntut perusahaan tersebut agar melarang penjualan obat di jejaring sosial tersebut.

Seperti banyak industri, perdagangan narkoba semakin berkembang karena teknologi. Penjualnya juga berpindah dari situs-situs gelas ke aplikasi jejaring sosial.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: ABC News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah