Taliban Bunuh 13 Suku Hazara, Daesh Akui Tanggung Jawab atas Pengeboman di Masjid Syiah Afghanistan

- 9 Oktober 2021, 11:07 WIB
Daesh mengaku bertanggung jawab atas pemboman sebuah masjid Muslim Syiah di Afghanistan.
Daesh mengaku bertanggung jawab atas pemboman sebuah masjid Muslim Syiah di Afghanistan. /Daily Sabah

 

PR BEKASI - Sebuah kelompok teroris Daesh mengaku bertanggung jawab atas pemboman sebuah masjid Muslim Syiah di Afghanistan.

Yang telah menewaskan sedikitnya 46 orang dan melukai puluhan lainnya pada Jumat, 8 Oktober 2021.

Klaim tersebut datang hanya beberapa jam setelah ledakan itu menghancurkan masjid yang penuh sesak di kota Kunduz, Afghanistan.

Serangan itu adalah yang terbaru dalam serangkaian pemboman dan penembakan Daesh yang menargetkan penguasa baru Taliban di Afghanistan, serta lembaga keagamaan dan anggota minoritas Syiah di Afghanistan.

Baca Juga: Pertemuan dengan Taliban Digelar di Doha Hari Ini, Pejabat AS Beberkan Agendanya

Ledakan tersebut telah menghancurkan masjid di kota Kunduz saat salat Jumat.

Meledakkan jendela masjid, menghanguskan langit-langit dan menyebarkan puing-puing dan memutar logam di lantai.

Penduduk daerah, Hussaindad Rezayee mengatakan bahwa dia bergegas ke masjid ketika dia mendengar ledakan tersebut , tepat saat shalat jumat dimulai.

“Saya datang untuk mencari kerabat saya, masjid sudah penuh,” kata Rezayee, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Daily Sabah pada Sabtu, 9 Oktober 2021.

Sementara di Kunduz, petugas polisi masih mengambil potongan-potongan korban di Masjid Gozar-e-Sayed Abad.

Baca Juga: Taliban Izinkan Afghanistan Terbitkan Paspor Bagi Warganya, Ribuan Paspor Capai Tahap Akhir

Sedangkan wakil kepala polisi Taliban di provinsi Kunduz, Dost Mohammad Obaida, mengatakan bahwa lebih dari 100 orang tewas atau terluka, dan dia yakin jumlah korban tewas melebihi korban luka.

Beberapa jam setelah pernyataan terkait ledakan, juru bicara Taliban Bilal Karimi mengatakan kepada AP bahwa 46 jamaah tewas dan 143 terluka dalam ledakan itu.

Dia mengatakan bahwa penyelidikan sedang dilakukan untuk menentukan para pelaku.

Jumlah korban tewas 46 jamaah adalah yang tertinggi dalam serangan sejak pasukan asing meninggalkan Afghanistan.

Baca Juga: Taliban Marah Anggota Militannya Dipenggal di Jalalabad, Tangkap 4 Anggota ISIS di Barat Kabul

Sementara misi PBB di Afghanistan mengutuk serangan tersebut sebagai bagian dari pola kekerasan yang mengganggu yang menargetkan lembaga-lembaga keagamaan.

Obaida selaku wakil kepala polisi, berjanji untuk melindungi minoritas di provinsi tersebut.

“Saya meyakinkan saudara-saudara Syiah kami bahwa Taliban siap untuk memastikan keselamatan mereka,” katanya.

Seorang ulama Syiah terkemuka, Sayed Hussain Alimi Balkhi juga mengutuk serangan itu dan meminta Taliban untuk memberikan keamanan bagi Syiah Afghanistan.

“Kami mengharapkan aparat keamanan dari pemerintah memberikan pengamanan terhadap masjid-masjid karena mereka mengumpulkan senjata-senjata yang disediakan untuk pengamanan tempat-tempat ibadah tersebut,” katanya.

Baca Juga: Kabul Terancam Gelap Gulita, Mantan Kepala Perusahaan Listrik Afghanistan Ingatkan Taliban untuk Bayar Listrik

Awal pekan ini, sebuah laporan oleh Amnesty International menemukan bahwa Taliban secara tidak sah membunuh 13 Hazara.

Hal itu termasuk seorang gadis berusia 17 tahun, di provinsi Daykundi, setelah anggota pasukan keamanan dari bekas pemerintah menyerah.

Daesh juga telah mengklaim dua pemboman mematikan di Kabul, termasuk pemboman mengerikan pada 26 Agustus yang menewaskan sedikitnya 169 warga Afghanistan dan 13 personel militer AS di luar Bandara Internasional Kabul Hamid Karzai.***

Editor: Rinrin Rindawati

Sumber: Daily Sabah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x