Masjid Terbesar di Jerman Diizinkan Kumandangkan Azan Tiap Jumat

- 12 Oktober 2021, 14:00 WIB
Pemerintah Kota Cologne, Jerman perbolehkan masjid terbesar di kota itu untuk mengumandangkan azan setiap Jumat.
Pemerintah Kota Cologne, Jerman perbolehkan masjid terbesar di kota itu untuk mengumandangkan azan setiap Jumat. /REUTERS/Wolfgang Rattay

PR BEKASI – Masjid terbesar di Jerman akan diizinkan untuk mengumandangkan azan melalui pengeras suara setiap Jumat.

Kebijakan tersebut dibuat setelah kesepakatan antara pemerintah Kota Cologne dan komunitas Muslim untuk melonggarkan pembatasan pada Senin, 11 Oktober 2021.

Diketahui, di Kota Cologne sendiri terdapat 35 masjid yang tersebar di berbagai sudut kota yang melayani umat Muslim untuk beribadah.

Baca Juga: Wanita Jerman Berusia 96 Tahun Didakwa dalam Kasus Nazi, Dituduh Berkontribusi Pembunuhan pada Perang Dunia 2

Nantinya, 35 masjid di Cologne tersebut akan diizinkan untuk mengumandangkan azan hingga lima menit pada Jumat antara siang hingga pukul tiga sore.

Kebijakan tersebut akan dilakukan selama kurang lebih dua tahun dua tahun dan diharapkan akan terus berlanjut selamanya.

Itu termasuk Masjid Pusat Cologne, yang diketahui merupakan salah satu masjid yang terbesar di Jerman.

Baca Juga: Pemuda di Jerman Ternyata dapat Atur Pupil Sesuka Hati, Para Ilmuwan Ungkap Faktanya

Masjid tersebut diketahui dibuka pada 2018 setelah menjadi titik nyala sentimen anti-Muslim dari partai sayap kanan yang tumbuh lebih kuat setelah masuknya pencari suaka pada 2015-2016.

Walikota Cologne, Henriette Reker lewat media sosial Twitter mengatakan banyak penduduk Cologne adalah Muslim sehingga dirinya mengizinkan masjid mengumandangkan azan melalui pengeras suara.

“Dalam pandangan saya, mengizinkan kumandang adzan adalah tanda hormat,” katanya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Daily Mail pada Selasa, 12 Oktober 2021.

Baca Juga: Pindah ke Jerman Untuk Masa Depan Lebih Baik, Mantan Menteri Komunikasi Afghanistan Kini Jadi Kurir Makanan

Secara tradisional, kumandang azan akan dikumandangkan dari menara Masjid, tetapi hari-hari ini azan dikumandangkan dilakukan melalui pengeras suara.

Selama kontroversi seputar pembangunan masjid besar, para pendukung meyakinkan publik bahwa itu tidak akan secara rutin mengumandangkan azan, yang dikumandangkan lima kali sehari di negara-negara Muslim.

Kota itu mengatakan masjid-masjid yang ingin menyiarkan panggilan itu harus mematuhi batasan volume pengeras suara mereka, dan memberi tahu tetangga sebelumnya.

Baca Juga: Diplomat Kedubes AS di Jerman Diserang Penyakit Misterius, Diduga Disebarkan oleh Intelijen Rusia

Beberapa mengkritik skema percontohan. Wartawan Bild Daniel Kremer mengklaim bahwa sejumlah masjid di Cologne didanai oleh Presiden Turki Recep, Tayyip Erdoğan yang dianggapnya sebagai penentang nilai-nilai liberal demokrasi.

Pakar integrasi Ahmad Mansour membantah sikap walikota Cologne yang mengizinkan kumandang azan adalah tentang keragaman, alih-alih mengatakan ini tentang kekuasaan.

"Ini bukan tentang kebebasan beragama atau keragaman, seperti yang diklaim Walikota Reker. Operator masjid menginginkan visibilitas. Mereka merayakan muazin sebagai unjuk kekuatan atas lingkungan mereka," katanya.

Baca Juga: Jerman Porak-poranda Usai Dihantam Banjir, Kerugian Ditaksir hingga Puluhan Miliar Euro

Sekitar 4.5 juta Muslim tinggal di Jerman sebagai kelompok minoritas agama terbesar dan Cologne bukanlah kota pertama di negara itu yang mengizinkan Masjid untuk menyiarkan azan.

Masjid-masjid di Gelsenkirchen dan Düren di North Rhine-Westphalia yang memiliki komunitas imigran Turki yang besar telah mengumandangkan azan sejak 1990-an.***

Editor: Elfrida Chania S

Sumber: Daily Mail


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x