Network
PR BEKASI – Sayed Sadaat pernah menjadi Menteri Komunikasi di Afghanistan sebelum pindah ke Jerman Desember lalu dengan harapan masa depan yang lebih baik.
Saat ini, dirinya diketahui bekerja sebagai seorang kurir makanan di Kota Leipzig yang berlokasi di wilayah timur Jerman.
Dia mengatakan bahwa keluarganya mengkritiknya karena mengambil pekerjaan seperti itu setelah bertugas menjadi Menteri Komunikasi Afghanistan selama dua tahun sampai 2018.
Baca Juga: ISIS Ingin Rebut Afghanistan, Taliban Putus Asa Minta Bantuan AS
Akan tetapi, pria berusia 49 tahun yang memiliki kewarganegaraan ganda Afghanistan-Inggris tersebut merasa Bahagia dengan pekerjaan barunya sebagai kurir makanan.
"Saya tidak merasa bersalah. Saya berharap politisi lain juga mengikuti jalan yang sama, bekerja dengan publik daripada hanya bersembunyi,” katanya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Al Jazeera, Sabtu, 28 Agustus 2021.
Dia telah mundur dari pemerintah Afghanistan karena memiliki perbedaan pandangan politik dengan para menteri Afghanistan di era pemerintahan kabinet Presiden Ashraf Ghani.
Baca Juga: PD! Donald Trump Nyatakan Serangan Bom di Afghanistan Tak Akan Terjadi Jika Dia Jadi Presiden AS
Kisahnya kemudian menjadi terkenal setelah Afghanistan berhasil diambil alih Kembali oleh Taliban yang kemudian menimbulkan kekacauan di dalam negeri.
Meskipun kewarganegaraan gandanya berarti dia bisa memilih untuk pindah ke Inggris, tempat dia menghabiskan sebagian besar hidupnya, dia pindah ke Jerman pada akhir tahun 2020.
Mantan Menteri Komunikasi Afghanistan tersebut memanfaatkan kesempatan terakhirnya untuk melakukannya sebelum jalan itu ditutup oleh Inggris. keluar dari Uni Eropa.
Baca Juga: Taliban Minta Tolong Bantuan ke Erdogan, Turki Mulai Bergerak ke Afghanistan?
Dia memilih Jerman karena dia mengharapkannya memiliki masa depan ekonomi yang lebih baik dan peran utama di sektor telekomunikasi dan TI dalam jangka panjang.
Tetapi bahkan dengan latar belakangnya, Sayed Sadaat telah berjuang untuk menemukan pekerjaan di Jerman yang sesuai dengan pengalamannya.
Dengan gelar di bidang IT dan telekomunikasi, Sayed Sadaat berharap dapat menemukan pekerjaan di bidang terkait.
Baca Juga: Pejabat Senior Taliban Shahabuddin Delawar Buka Suara: Afghanistan Sangat Hancur dan Tak Akan Makmur
Akan tetapi, tanpa dirinya tidak bisa berkomunikasi menggunakan Jerman, peluangnya untuk bekerja menjadi tipis.
Oleh karena itu, saat ini dirinya mengaku belajar Bahasa Jerman dengan giat sebelum dirinya bekerja sebagai kurir makanan.
“Bahasa adalah bagian terpenting. Setiap hari saya belajar Bahasa Jerman selama empat jam di sekolah Bahasa sebelum memulai shift malam kerja selama enam jam,” katanya.
Baca Juga: Aktivis Klaim Amerika Cekal Evakuasi Orang Kristen Afghanistan dari Taliban: Ini Kejahatan Manusia!
“Beberapa hari pertama menyenangkan tetapi sulit. Semakin Anda pergi keluar dan semakin banyak Anda melihat orang, semakin banyak Anda belajar,” tambahnya.
Dirinya mengaku bahwa keluarga dan teman-temannya yang saat ini masih berada di Afghanistan ingin melarikan diri ke luar negeri.
“Mereka berharap untuk bergabung dengan ribuan orang lainnya dalam penerbangan evakuasi atau mencoba mencari rute lain,” katanya.
Dengan penarikan pasukan AS di Afghanistan, jumlah pencari suaka Afghanistan di Jerman dilaporkan telah meningkat sejak awal tahun, melonjak lebih dari 130 persen.***
