"Pengujian antibodi China yang dilaporkan pada penduduk Wuhan pada 2019 akan sangat penting untuk memahami asal-usul virus," kata van Kerkhove.
WHO mengatakan bahwa penyelidikan terperinci dari kasus-kasus paling awal yang diketahui dan dicurigai di China sebelum Desember 2019 masih diperlukan.
Baca Juga: Secret Number New Member jadi Trending Topic di Twitter, Siapakah Anggota Terbaru?
Termasuk analisis sampel darah yang disimpan dari 2019 di Wuhan dan pencarian retrospektif data rumah sakit dan kematian sebelumnya.
"Laboratorium di daerah di mana laporan pertama infeksi manusia muncul di Wuhan harus menjadi fokus, karena mengesampingkan kecelakaan memerlukan bukti yang cukup," katanya.
Mike Ryan selaku pakar darurat top WHO, mengatakan bahwa panel baru mungkin merupakan kesempatan terakhir untuk menetapkan asal usul SARS-CoV-2.
Baca Juga: Cara Buat SKCK Baru di Polres Bekasi: Daftar Antrian di antrian.polrestrobekasikota.com
Sementara WHO juga berusaha untuk mengambil langkah mundur, dan menciptakan lingkungan di mana kita dapat kembali melihat masalah ilmiah.
"Ini adalah kesempatan terbaik kita, dan ini mungkin kesempatan terakhir kita untuk memahami asal usul virus ini," kata WHO.
Chen Xu selaku duta besar China untuk PBB di Jenewa, mengatakan bahwa kesimpulan dari studi bersama itu cukup jelas.