Sementara itu, 103 di antara siswa SMA, naik 12 dari tahun fiskal 2019, dan 305 di antara siswa SMA, naik 83 dari tahun ajaran 2019.
Baca Juga: Jepang Kembali Diguncang Gempa Berkekuatan 5,9 SR, 32 Orang Dilaporkan Terluka
Data tersebut juga memperlihatkan bahwa peningkatan kasus bunuh diri di kalangan siswa sekolah menengah sangat tinggi.
Untuk pertanyaan yang memungkinkan banyak jawaban tentang penyebab bunuh diri yang ditemukan oleh investigasi sekolah, perselisihan keluarga adalah alasan paling umum.
Perselisihan keluarga diketahui menyebabkan 53 kasus kasus bunuh diri pada anak, diikuti oleh penyakit mental dalam 46 kasus, masalah jalur karir di 44 kasus, dan teguran dari orang tua dan lain-lain di 33 kasus.
Namun, penyebab yang tidak diketahui menyumbang 218 dari 415 kasus, menyoroti kesulitan dalam mengidentifikasi penyebabnya.
Baca Juga: Virus Yezo, Penyakit Baru yang Menginfeksi Manusia Lewat Gigitan Kutu Ditemukan di Jepang
Mengenai jumlah kasus bunuh diri di kalangan anak-anak dan siswa, telah lama dikemukakan bahwa data statistik yang disusun oleh Kementerian Pendidikan Jepang dan Badan Kebijakan Nasional tidak konsisten.
Kali ini, Badan Kebijakan Nasional melaporkan 507 kasus bunuh diri pada anak, lebih banyak 92 kasus dari angka yang diumumkan oleh Kementerian Pendidikan Jepang.
Menurut Kementerian Pendidikan Jepang, beberapa keluarga enggan mengungkapkan penyebab bunuh diri anak mereka.