PR BEKASI – Sebuah varian baru virus Covid-19 yang disebut AY.4.2 saat ini sedang diawasi dengan ketat oleh para ahli Inggris karena mungkin lebih menular daripada Delta induknya.
Inggris saat ini mengawasi varian baru Covid-19 AY.4.2 yang diduga jadi penyebab angka kematian tertinggi yang dilaporkan setiap hari sejak 9 Maret 2021.
Sementara itu, varian baru AY.4.2 yang diidentifikasi pada Juli 2021 diduga sebagai turunan dari varian Delta dan dapat berdampak pada musim dingin ini.
Para ahli saat ini sedang menyelidiki apa yang disebut beberapa orang sebagai varian Covid-19 Delta Plus, tetapi jangan berharap itu akan sama mengkhawatirkannya dengan Alpha dan Delta.
Profesor Francois Balloux dari Universitas Pendidikan London mengatakan dalam sebuah pernyataan varian AY.4.2 ini berpotensi menjadi jenis yang sedikit lebih menular.
"Tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan apa yang kami lihat dengan Alpha dan Delta, yang kira-kira 50 hingga 60 persen lebih mudah menular,” katanya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Express, Rabu, 20 Oktober 2021.
Baca Juga: Viral Lagi Asik Mandi di Curug, Wanita Ini Diawasi Sosok Wanita Berbaju Putih Diduga Kuntilanak
Profesor Balloux menambahkan saat ini para ahli masih menyelidiki varian baru Covid-19 tersebut yang kemungkinan bisa lebih menular hingga sepuluh persen.