“Pesaing strategis kami secara agresif berinvestasi dalam berbagai teknologi ruang angkasa,” katanya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Express, Sabtu, 23 Oktober 2021.
Baca Juga: Joe Biden Siap Pasang Badan demi Taiwan jika China Menyerang, Korea Utara Murka
“AS perlu bergerak dengan langkah cepat untuk tetap kompetitif dan tetap menjadi pemimpin dalam komunitas antariksa global,” tambahnya.
Ini juga terjadi setelah China diduga menguji rudal berkemampuan nuklir hipersonik yang membuat pejabat AS lengah.
Rudal itu diduga mengitari dunia di orbit rendah Bumi sebelum jatuh menuju sasaran yang dituju.
Roket berkemampuan nuklir dikatakan telah membawa kendaraan luncur hipersonik yang memungkinkannya melakukan perjalanan dengan kecepatan tinggi.
Baca Juga: 43 Negara Ramai-ramai Kritik China Atas Dugaan Penindasan terhadap Muslim Uighur
NASA sekarang berebut AS untuk meningkatkan pertahanan ruang angkasa mereka karena China tampaknya memajukan teknologi luar angkasanya dengan cepat.
Taylor Fravel, pakar kebijakan senjata nuklir China, mengatakan kepada Financial Times awal bulan ini bahwa kemajuan China dalam senjata hipersonik menghadirkan ancaman unik bagi pertahanan AS.
”Kendaraan luncur hipersonik terbang pada lintasan yang lebih rendah dan dapat bermanuver dalam penerbangan, yang membuat mereka sulit dilacak dan dihancurkan,” katanya.