China Bangun Senjata Penghancur Satelit Berbahan Sejumlah Kecil Bahan Peledak

- 23 Oktober 2021, 16:33 WIB
China telah membangun senjata penghancur satelit berbahan sejumlah kecil bahan peledak.
China telah membangun senjata penghancur satelit berbahan sejumlah kecil bahan peledak. /Wikilmages

Senjata penghancur satelit itu telah dibangun dan diuji di fasilitas darat dan para peneliti mengatakan itu akan memiliki nilai praktis dalam aplikasi teknik tertentu.

Baca Juga: AS Uji Coba Rudal Hipersonik untuk Lindungi Taiwan, China Ketar-ketir

China melakukan uji anti-satelit pertamanya pada tahun 2007, menghancurkan satelit cuaca yang sudah tidak berfungsi dengan rudal dan menuai kritik internasional atas puing-puing awan yang diciptakannya.

Amerika Serikat dan (dulu) Uni Soviet telah melakukan sejumlah besar eksperimen serupa selama Perang Dingin, tetapi tes ini berhenti setelah tahun 1980-an karena puing-puingnya membahayakan aset ruang angkasa dan astronot yang bernilai.

Program anti-satelit China dalam beberapa tahun terakhir telah berfokus pada teknologi yang akan menghasilkan sedikit atau tanpa puing, seperti menangkap satelit dengan jaring atau lengan robot.

Militer China juga telah mengembangkan berbagai jenis senjata berbasis darat yang dapat membutakan atau merusak satelit yang melintas dengan sinar laser.

Baca Juga: 43 Negara Ramai-ramai Kritik China Atas Dugaan Penindasan terhadap Muslim Uighur

Tetapi metode ini relatif mudah dideteksi, jadi tim Sun mencari cara lain untuk menargetkan satelit dengan menempatkan bahan peledak di dalamnya.

Bahan peledak dikemas ke dalam perangkat berbentuk peluru yang beratnya hanya 3,5kg dan mencerminkan bentuk nozel de Laval yang menggerakkan sebagian besar satelit.

Ini adalah pipa dengan tenggorokan sempit di tengah yang mengubah gas menjadi energi kinetik dan, meskipun didasarkan pada desain abad ke-19 oleh insinyur Swedia Gustaf de Laval, masih digunakan pada satelit paling canggih saat ini.

Halaman:

Editor: Rinrin Rindawati

Sumber: Asia One


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x