PR BEKASI - Kantor berita China Xinhua pada Sabtu melaporkan bahwa negara itu telah mengesahkan Undang-undang pendidikan baru yang mengatur sekolah tidak memberikan pekerjaan rumah (PR) berlebihan kepada anak-anak.
Langkah itu dilakukan sebagai bagian dari ketegaran negara yang berkembang dalam beberapa bulan terakhir terkait menyangkut kegiatan yang dianggap berbahaya bagi anak-anak.
Menurut laporan kantor berita Xinhua, Undang-undang baru tersebut membuat pemerintah daerah bertanggung jawab untuk mengatasi "tekanan ganda" dari pekerjaan rumah dan bimbingan belajar di luar lokasi dalam mata pelajaran inti.
Baca Juga: Covid-19 Mengamuk di China, Kasus Baru Varian Delta Diprediksi Meroket Hanya dalam Beberapa Hari
Pejabat setempat juga diberitahu untuk "memperkuat wawasan mereka untuk mengurangi beban siswa dalam hal pekerjaan rumah dan pelajaran ekstrakulikuler," menurut kutipan undang-undang baru tersebut.
Selain itu, ada larangan les setelah sekolah dalam mata pelajaran inti selama akhir pekan dan hari libur.
Undang-undang baru ini juga bertujuan untuk menghindari penggunaan internet yang berlebihan.
Tak hanya itu, undang-undang baru ini juga bertujuan agar orang tua memperhatikan bagaimana anak-anak menghabiskan waktu.