PR BEKASI – Sistem Kesehatan Papua Nugini terancam kolaps setelah negara tersebut mengalami lonjakan kasus virus Covid-19.
Diketahui, Papua Nugini melaporkan 376 kasus infeksi baru pada Sabtu, 23 Oktober 2021 dan menangani hampir 3.000 kasus aktif penyakit tersebut.
Oleh karena itu, Federasi Internasional Perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah (IFRC) menyatakan tindakan internasional terpadu diperlukan untuk membantu Papua Nugini menangani lonjakan kasus Covid-19.
Diketahui, rumah sakit di seluruh negara tersebut penuh dan pasien ditolak di daerah provinsi serta ibu kota, Port Moresby.
Hal tersebut dikatakan oleh Sekretaris Jenderal Palang Merah Papua Nugini, Uvenama Rova dalam sebuah pernyataan pada Senin, 25 Oktober 2021.
“Upaya mendesak dan dukungan lebih lanjut diperlukan dalam perawatan kesehatan untuk mencegah hilangnya nyawa secara besar-besaran dalam beberapa hari dan minggu mendatang,” katanya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Al Jazeera.
Baca Juga: Singgung Masalah HAM, Media Papua Nugini Gembar-Gemborkan Kemerdekaan Papua Barat
“Kami sangat prihatin bahwa resiko rawat inap dan kematian akibat Covid-19 di seluruh Papua Nugini meroket,” tambahnya.