PR BEKASI – Pekan lalu, kelompok nasionalis Hindu India memaksa sebuah perusahaan terkemuka India untuk menarik iklan perayaan Deepavali mereka buat.
Hal tersebut dikarenakan iklan yang dibuat untuk perayaan penting umat Hindu tersebut menampilkan beberapa kata dari bahasa Urdu yang di India dicap sebagai bahasa Muslim.
Perusahaan bernama FabIndia diketahui mengeluarkan iklan untuk Deepavali yang menampilkan koleksi pakaian terbarunya dan terdapat teks bahasa Urdu yang berbunyi “Jashn-e-Rivaaz”.
“Jashn” dalam bahasa Urdu berarti perayaan sedangkan “Riwaaz”, yang sebenarnya adalah “Riwaaj”, berarti tradisi yang kemudian diterjemahkan dalam bahasa Urdu menjadi “Perayaan Tradisi”.
Baca Juga: Terdeteksi Pesawat Militer, Kapal Selam India Gagal Serang Perairan Pakistan
Tetapi, iklan tersebut kemudian ditentang oleh seorang anggota parlemen muda dari Partai Bharatiya Janata (BJP) pimpinan Perdana Menteri Narendra Modi, yang sering menjadi berita utama karena pernyataan Islamofobia.
Menurut politisi bernama Tejasvi Surya tersebut, iklan tersebut harus disingkirkan karena terdapat upaya Islamisasi dalam perayaan Deepavali.
“Deepawali bukan Jashn-e-Riwaaz, Upaya Islamisasi festival Hindu yang disengaja ini, yang menggambarkan model tanpa pakaian tradisional Hindu, harus disingkirkan,” katanya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Al Jazeera, Kamis, 28 Oktober 2021.