Korea Utara telah lama menderita kerawanan pangan yang diduga akibat buruknya pengelolaan ekonomi.
Baca Juga: Kim Jong Un Minta Warga Korea Utara Makan Lebih Sedikit Hingga 2025 Agar Tidak Mati Kelaparan
Kondisi ekonomi Korea itu diperburuk oleh sanksi internasional atas senjata nuklir, bencana alam, dan pandemi Covid-19 yang mendorong penutupan perbatasan.
Beberapa bulan terakhir Kim Jong Un mulai mengakui bahwa situasi pangan negaranya memang sedang buruk dan meminta maaf atas pengorbanan yang harus dilakukan warga untuk mencegah wabah virus corona.
Di saat yang bersamaan, Kim mengatakan ekonomi Korea Utara membaik tahun ini. Ia juga membantah laporan dari penyelidik PBB bulan ini yang mengatakan ribuan orang yang paling rentan berisiko kelaparan.
Mencetak kupon pengganti uang dan mengonsumsi angsa hitam.
Baca Juga: Joe Biden Siap Pasang Badan demi Taiwan jika China Menyerang, Korea Utara Murka
Menurut berbagai media yang mengutip sumber tak dikenal di Korea Utara, bank sentral telah mencetak kupon uang senilai sekitar 1 dollar amerika sekira Rp14 ribu karena kekurangan uang kertas won Korea Utara.
Sebuah situs web yang dioperasikan oleh pembelot Korea Utara, Rimin-gang, melaporkan kupon telah beredar setidaknya sejak Agustus.
Hal ini disebabkan sebagian karena kertas dan tinta untuk mata uang resmi tidak lagi datang dari China.