PR BEKASI – Ratusan karyawan Facebook menyuarakan keprihatinan tentang pembatasan unggahan Instagram pengguna Palestina selama serangan Israel di Jalur Gaza dan pergolakan di Yerusalem Timur yang diduduki pada Mei lalu.
Dalam sebuah dokumen rahasia milik Facebook, para karyawan menyuarakan rasa frustrasi ketika mereka berjuang untuk memahami mengapa konten dihapus dan dibatasi, termasuk Instagram Stories.
Hal tersebut diungkapkan oleh aktivis dan jurnalis Palestina terkemuka Mohammed El-Kurd, pada Jumat, 29 Oktober 2021.
Baca Juga: Now We are Breaking Up, Jadi Drama Jang Ki Yong yang Paling Ditunggu Tahun Ini
"Bisakah kita menyelidiki alasan mengapa unggahan yang berkaitan dengan Palestina akhir-akhir ini memiliki jangkauan dan keterlibatan yang terbatas?" tulis seorang karyawan, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Middle East Eye, Minggu, 31 Oktober 2021.
Karyawan yang sama juga menyertakan tautan ke tweet 12 Mei 2021 yang dibagikan oleh El-Kurd, yang menyertakan foto pesan kesalahan dari Instagram, yang dimiliki oleh Facebook.
Dokumen-dokumen itu diteruskan oleh pelapor Facebook, Frances Haugen ke Komisi Keamanan dan Pertukaran AS awal tahun ini dan kemudian diberikan dalam bentuk yang sudah diedit ke Kongres.
Seorang staf kongres meneruskannya ke beberapa media, yang telah melaporkannya sejak Senin, 25 Oktober 2021.