Unggahan Palestina Dibatasi Selama Serangan Israel, Karyawan Tuduh Facebook Tak Adil

- 31 Oktober 2021, 14:41 WIB
Ratusan karyawan Facebook prihatin dengan pembatasan unggahan dari pengguna Palestina saat serangan Israel ke Jalur Gaza dan Yerusalem Timur Mei lalu.
Ratusan karyawan Facebook prihatin dengan pembatasan unggahan dari pengguna Palestina saat serangan Israel ke Jalur Gaza dan Yerusalem Timur Mei lalu. /REUTERS

"Kami meminta maaf kepada siapapun yang merasa tidak dapat memberikan perhatian pada acara-acara penting," kata juru bicara Facebook Drew Pusateri dalam sebuah pernyataan, pada Kamis, 28 Oktober 2021.

Facebook mengatakan bahwa Instagram memiliki kesalahan teknis pada bulan Mei yang berdampak pada jutaan pengguna yang dengan cepat diperbaiki.

Baca Juga: Penjara Indonesia Dapat Predikat Paling Menyeramkan di Dunia Oleh Media Asing

Ia juga mengatakan tahu bahwa pengguna merasa Instagram Stories terkait dengan konflik Israel-Palestina memiliki jangkauan terbatas.

Mereka menambahkan bahwa itu karena unggahan asli diprioritaskan daripada dibagikan ulang.

Dokumen rahasia tersebut akan menimbulkan pertanyaan lebih lanjut untuk raksasa media sosial yang telah menghadapi kritik dalam beberapa tahun terakhir atas kekhawatiran bahwa platformnya menyensor konten Palestina.

Kritik mencapai puncak baru pada bulan Mei ketika aktivis Palestina menemukan bahwa posting mereka di berbagai platform, termasuk Facebook, Instagram dan Twitter, telah dihapus dan akun mereka ditangguhkan, seringkali tanpa penjelasan.

Baca Juga: Viral Kisah Ibu Trimah 'Dibuang' Anak ke Panti Jompo: Semoga Dibuka Pintu Hatinya dan Mau Ambil Kita Lagi

7amleh, sebuah organisasi nirlaba yang berfokus pada hak digital Palestina, menemukan lebih dari 500 insiden di mana pidato politik Palestina telah disensor selama bulan yang sama.

Sebagai tanggapan, hampir 200 karyawan Facebook menandatangani surat terbuka pada bulan Juni yang menuduh perusahaan secara tidak adil menghapus atau menurunkan peringkat konten pro-Palestina.

Halaman:

Editor: Asytari Fauziah

Sumber: Middle East Eye


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x